Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin berbincang dgn warga yg rumahnya terdampak bencana puting beliung di Kab Bogor |
Kejadian yang mengakibatkan dua korban
jiwa meninggal dunia dan empat warga lainnya luka-luka akibat tertimpa bangunan
itu terjadi pada Senin (2/9/2024) sore.
Bey yang dalam peninjauannya
didampingi Plh. Pj Bupati Bogor Suryanto Putra menyampaikan duka mendalam
kepada korban yang merupakan warga Blitar, Jawa Timur. Saat ini semua korban
baik meninggal dan luka-luka sudah dibawa ke Blitar.
"Saya bersama Pak Plh. Pj Bupati
Bogor meninjau dampak dari hujan ekstrem yang terjadi kemarin sore. Kami
sampaikan turut berdukacita terhadap dua korban meninggal dan empat orang
luka-luka. Karena mereka berasal dari Blitar, yang meninggal dan yang empat
orang itu juga sudah dibawa ke Blitar," ujar Bey saat diwawancarai awak
media.
Atas peristiwa ini, Bey meminta kepada
masyarakat untuk tetap waspada hujan lebat walaupun saat ini sedang memasuki
musim kemarau. Di daerah tertentu, termasuk Kabupaten Bogor hujan dengan
intensitas tinggi bisa terjadi kapan saja.
"Intinya adalah walaupun kita
memasuki musim kemarau bukan berarti tidak ada hujan. Di daerah tertentu bahkan
bisa terjadi hujan ekstrem dan itu harus hati-hati," ingatnya.
Saat ini Plh. Pj Bupati Bogor sudah
menetapkan tanggap darurat. Rumah-rumah yang terdampak bencana alam kemarin
sedang diasesmen.
Bey mengatakan, sekarang yang
terpenting adalah keselamatan warga.
"Untuk rumah-rumah yang rusak
Bupati akan menetapkan tanggap darurat, tapi tetap untuk rumah-rumah yang rusak
harus diasesmen dulu, nanti dilihat bagaimana kerusakannya," tutur Bey.
Ia pun meminta kepada pengembang agar
tidak asal dalam membangun rumah, tapi harus kokoh.
Apalagi, lanjut Bey, bencana yang
melanda, Senin kemarin, hanya karena hujan yang tidak terlalu lama, namun
dampaknya sangat besar.
"Kita sampaikan kepada pengembang
kalau membangun itu yang kokoh, jangan sampai ada puting beliung berakibat
fatal. Padahal ini hanya sebentar hujannya," katanya.
Selain Kabupaten Bogor, wilayah lain
di Jabar juga rawan terhadap bencana alam, seperti banjir dan longsor yang bisa
terjadi saat musim kemarau.
"Justru kemarin kita menggelar
rapat kekeringan, tapi ini kan terjadi hujan. Itu artinya walaupun kita
memasuki musim kemarau tetap hati-hati, apalagi Jawa Barat ini daerah rawan
bencana. Jadi kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat sangat diperlukan,"
pesan Bey. (*/red).