Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Ancaman Kelompok Kepentingan dan Stabilitas Politik Jelang Pemilu 2024 di Jawa Barat

Selasa, 01 Oktober 2024 | 06:08 WIB Last Updated 2024-09-30T23:08:14Z
Klik

Penulis : GERI PAHLEVI (Komunitas Merah Putih)

Geri Pahlevi



Menjelang peralihan kekuasaan pada Pemilu dan Pilkada 2024, stabilitas politik di Indonesia, khususnya di Jawa Barat, menghadapi tantangan serius. Wilayah ini, yang dikenal dengan keragaman sosial-budayanya, berpotensi menjadi medan pertempuran bagi kelompok kepentingan yang ingin memanfaatkan situasi politik untuk tujuan tertentu.


Dengan peralihan presiden dan pemilihan kepala daerah yang tinggal menghitung hari, pengaruh kelompok ini dapat muncul dalam bentuk provokasi, disinformasi, atau kampanye hitam yang berpotensi memecah belah masyarakat.

Masyarakat  Jawa Barat memiliki keragaman etnis , budaya dan agama, Hal ini tentunya menjadi kekayaan daerah. Namun, disi lain, bisa juga menjadi sumber kerentanan jika dimanfaatkan untuk memecah belah.

Untuk itu, sudah selayaknya, para konstestasi maupun para pendukung paslon Kepala Daerah, dalam berkampanye tidak menunggukan isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan).  Karena isu SARA  sering digunakan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk mempolarisasi masyarakat.

Politisasi agama, misalnya, menjadi salah satu alat ampuh yang dapat mengarahkan opini publik dan menciptakan ketidakpercayaan terhadap institusi negara. Hal ini, berpotensi mengganggu stabilitas keamanan nasional jika tidak ditangani dengan baik.

Sebagai masyarakat Jawa Barat, tentunya kita semua menginginkan agar semua tahapan Pilkada Serentak 2024 di Jabar  dapat berjalan lancer, aman, kondusif.  Hal ini penting untuk menjaga stabilitas se-Jabar. Untuk itu,  sudah seharunya pemerintah dan aparat penegak hukum perlu mengambil langkah preventif untuk mengatasi potensi gangguan ini.

Selain itu, perlu memperkuat pengawasan terhadap penyebaran informasi palsu di media sosial dan menindak tegas tindakan provokatif menjadi salah satu upaya yang harus dilakukan.

Deteksi dini dan tangkal dini terhadap ancaman potensial sangat penting untuk mencegah eskalasi konflik.

Pada Pilkada Serentak 2024 ini, masyarakat memiliki peran krusial dalam menjaga ketenangan politik. Edukasi tentang literasi digital dan pentingnya menjaga kerukunan antarwarga menjadi bagian penting dari upaya ini.

Kegiatan dialog antar komunitas, kampanye kesadaran publik, dan pelatihan kritis dalam mengonsumsi informasi dapat menjadi strategi efektif untuk menangkal pengaruh negatif kelompok kepentingan. Dengan saling menghormati perbedaan dan mengedepankan persatuan, masyarakat dapat menjadi benteng pertahanan terhadap segala bentuk provokasi.

Untuk diketahui bahwa, beberapa waktu lalu, KPU RI telah melaporkan kepada Presiden Joko Widodo, tentang kesiapan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih sudah matang.

Dalam pertemuan tersebut, KPU RI juga menyampaikan kepada Jokowi, tentang persiapan Pilkada Serentak yang tinggal 83 hari lagi . Hal ini sebagaimana dilansir oleh Republika Online “ KPU Lapor ke Jokowi Perkembangan Pemilu dan Pilkada 2024”.

Dalam setiap tahapan Pelkada Serentak, tentunya pihak Penyelenggara Pemilu (KPU-Bawaslu) dan pemerintah sudah seharusnya transparansi dalam menjalankan tahapan proses pemilu. Hal ini menjadi kunci untuk menjaga kepercayaan masyarakat, bahwa Pemilu Kada serentak dijalankan secara terbuka, akuntabel dan jujur.

Keterbukaan ini akan mengurangi peluang bagi kelompok kepentingan untuk menyebarkan narasi negatif yang dapat merusak legitimasi hasil pemilu. Proses yang transparan juga akan mengurangi ketidakpuasan publik yang seringkali dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk memicu ketegangan sosial.

Sebagai masyarakat, tentunya kita semua ingin menjaga Stabilitas keamanan di Jawa Barat selama peralihan presiden dan Pilkada 2024  tetap terjaga. Ini menjadi tanggungjawab kita bersama.

Nah disinilah perlunya  kolaborasi antara pemerintah, aparat keamanan, penyelenggara pemilu, peserta kontestasi maupun pendukung  paslon termasuk juga masyarakat menjadi kunci untuk mengawal proses demokrasi agar berjalan dengan damai dan sukses.

Jika semua pihak dapat bekerja sama untuk menekan pengaruh negatif kelompok kepentingan, maka pemilu yang adil dan bebas akan menjadi fondasi bagi masa depan yang lebih baik, tidak hanya bagi Jawa Barat tetapi juga bagi Indonesia secara keseluruhan.

Pilkada Serentak 2024 yang jaraknya tidak terlalu jauh dari Pilpres, tentunya menjadi tantangan politik bagi  masyarakat Jawa Barat, khususnya Bandung Raya. Maka , diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam mengawal agenda politik.

Pemilu dan Pilkada adalah momen penting bagi masa depan daerah dan bangsa. Dengan terlibat dalam proses demokrasi secara sehat dan kritis, menolak provokasi dan disinformasi, serta menjaga kerukunan sosial, masyarakat dapat menjadi pilar penopang stabilitas.

Mari kita pastikan bahwa masa depan Jawa Barat dan Indonesia tercipta dari semangat demokrasi yang bersih dan damai. Bersama, kita wujudkan pemilu yang aman dan bermartabat! (*).

×
Berita Terbaru Update