Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Dr. H. Edwin Senjaya, S.E., M.M., mendatangi kolam retensi Rancabolang, Gedebage, tempat ditemukannya korban tewas, |
Diketahui, dua warga tengah memancing
di kolam retensi itu. Keduanya tewas tenggelam karena terjatuh ke dalam kolam
dan diduga tak bisa berenang.
"Terlepas dari peristiwa ini
merupakan sebuah takdir yang harus kita terima, tetapi ini ada sesuatu yang
perlu menjadi perhatian, terutama Pemkot Bandung," ujar Edwin, Jumat, 11
Oktober 2024.
Edwin menerima laporan kecelakaan itu
tak lama setelah korban ditemukan oleh warga setempat. Ia pun bergegas ke
lokasi, dan kemudian diketahui salah satu korban merupakan teman masa kecilnya.
"Yang terjadi kecelakaan semalam,
posisinya sedang mancing, tahu-tahu salah seorangnya jatuh, mungkin dia tidak
bisa berenang. Oleh temannya dicoba menolong dan akhirnya dua- duanya
tenggelam. Kolam begini kan biasanya bawahnya lumpur. Ini yang harus
diwaspadai," ujarnya.
Di tempat kejadian perkara, Edwin
melihat fitur keamanan di sekitar kolam retensi cukup minim.
“Berdasarkan informasi warga sekitar
TKP, lokasi tersebut seringkali digunakan sebagai lahan pemancingan. Sementara
di sana tidak ada sarana pengamanan yang memadai, tidak ada pagar, tidak ada
juga papan peringatan," ujarnya.
Edwin melihat area kolam retensi itu
cukup membahayakan. Sisi keamanan seperti tak diperhitungkan saat
pembangunannya. Apalagi di area itu terdapat taman bermain bagi anak.
"Saya tidak bisa bayangkan kalau
kemudian anak-anak kecil itu terjatuh, apa yang akan terjadi. Sedangkan ini
saja orang dewasa, terjatuh ke dalam kolam tidak bisa juga diselamatkan,
apalagi anak kecil," katanya.
Edwin meminta Pemkot Bandung
memperhatikan hal ini. Upaya antisipasi kejadian serupa harus dilakukan, salah
satunya dengan segera memasang pagar dan papan peringatan.
"Ini saya tidak mengerti
bagaimana ketika perencanaan pembuatan kolam retensi ini kok sangat-sangat
ceroboh. Harusnya saat perencanaan, dinas terkait atau pun aparatur kewilayahan
setempat, dari kecamatan atau kelurahan bisa memperhitungkan hal-hal yang
membahayakan bagi warga," ungkapnya.
Oleh karena itu, ia meminta Pemkot
untuk segera menambahkan fitur-fitur penyempurna sisi keamanan di area kolam
retensi Rancabolang. Momentum ini harus dijadikan evaluasi SKPD dan kewilayahan
untuk mengecek ulang sisi keamanan fasilitas publik.
"Minta dipasang pagar, lalu
pasanglah papan peringatan bahwa hati-hati kolam ini dalam. Itu kan perlu,
apalagi di sana ada tempat bermain, tempat duduk-duduk dan bermain. Kalau
keluarga enggak ngerti dibawa anak-anak kecil main di sana tergelincir. Tolong
diperhatikan sarana pengamanannya," tuturnya.
Edwin pun menyampaikan apresiasinya
kepada Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, PMI
Kota Bandung, serta tim SAR yang telah bekerja keras bersama aparat kepolisian
setempat untuk menemukan korban tenggelam.
Korban telah dibawa ke rumah sakit
untuk diotopsi, dan akan dimakamkan pada Jumat, 10 Oktober 2024. (Editor/red).