Truck pengangkut sampah ke TPA Sarimukti |
Jika tidak dibatasi, maka TPA
Sarimukti akan overload lebih cepat. Hal itu dikatakan Herman saat meninjau TPA
Sarimukti di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (4/10/2024).
Menurut Herman, saat ini ada 1.750 ton
dengan 267 ritase sampah per hari dikirim empat daerah ke TPA Sarimukti. Jika
pola seperti ini dibiarkan, maka TPA Sarimukti akan overload di akhir tahun.
"Sarimukti kapasitasnya hampir
penuh, akhir tahun ini akan overload. Dan tentu itu tidak boleh terjadi karena
pasti akan ada ledakan sampah di Bandung Raya," ujar Herman Suryatman.
Karena itu, Pemdaprov Jabar dengan
empat pemda kabupaten kota di Bandung Raya melalui kepala daerah telah
bersepakat untuk mengurangi sampah ke TPA Sarmukti.
"Paling tidak dari 1.750 ton
(sampah) setiap hari untuk dua bulan ke depan sampai 30 November 2024 harus di
angka (diturunkan) 1.250 ton per hari. Atau berkurang 500 ton (sampah) selama
dua bulan," kata Herman.
Agar hal itu berjalan dengan baik,
Herman mengajak warga khususnya di Bandung Raya untuk dapat mengurangi sampah
yang masuk ke Sarimukti. Khusunya untuk sampah organik.
"Kepada warga masyarakat di
Bandung Raya, yuk kita kurangi sampah dari rumah. Manfaatkan sampah dan tentu
didaur ulang kembali sampah yang ada di rumah," jalas Herman.
"Khususnya untuk sampah makanan
(organik), karena dari 1.750 ton setengahnya adalah sampah makanan atau
organik," ungkapnya.
Sekda menjelaskan, untuk dua bulan ke
depan diharapkan empat pemda pengguna TPA Sarimukti dapat mengurangi sampah
harian yang dikirim.
"Kota Bandung dari 170 rit, kita
harapkan berkurang 140 rit, Kabupaten Bandung 70 rit ke 40 rit, untuk Kota
Cimahi dari 37 rit menjadi 17 rit, dan Kabupaten Bandung Barat dari 20 rit ke
17 rit," sebut Herman.
Menurut Herman, pembatasan ritase
merupakan solusi penangangan jangka pendek, agar TPA Sarimukti tetap bisa beroperasi hingga tahun 2026. Ia
yakin operasional TPA Ssrimukti dapat dioptimalkan hingga 2027 dengan berbagai
pengembangan kapasitas.
"Di sisi lain kita sedang
melaksanakan pembangunan TPPAS Legoknangka yang mudah - mudahan tahun 2028 akan
tuntas," ungkap Herman.
Sampah di tingkat rumah tangga ada
potensi menumpuk, maka ini menjadi tanggung jawab pemda kabupaten kota untuk
mandiri mengolah sampah sejak dari hulu.
Sekda Jabar Herman ngobrol dgn para pemulung TPA Sarimukti |
"Kita hampir darurat sampah dan
harus dimulai dari rumah. Bijak mengelola sampah terutama sampah makanan
(organik), zero food waste," katanya.
Dalam peninjauan, Herman mencatat masih ada sampah yang dikirim ke TPA
Sarimukti tapi belum dipilah dan dipilah kabupaten dan kota. Kondisinya sampah
organik masih bercampur dengan anorganik.
"Sebetulnya sangat disayangkan, harusnya
sampah ini dipilah sejak dari rumah (hulu) sehingga masuk ke sini sudah
terpisah antara sampah organik dan anorganik," ungkapnya.
Herman menjelaskan prinsip dasar
pengolaan sampah dari hulu perlu dilakukan pengurangan sampah, pemanfaatan
sampah dan daur ulang, itu akan berdampak pada hilir yang akan berkurang beban
sampahnya.
"Dan ini akan membantu kita, agar
Bandung Raya sampahnya tidak jadi masalah. Reduce, reuse_dan _recycle harus
dilakukan sejak dari rumah," katanya.
"Dengan sampah yang tercampur
akan menyulitkan kita dalam mengelola sampah tersebut," tambahnya.
"Ini adalah PR kita bersama,
kepada warga masyarakat yuk kita pilah, pilih, kemudian kurangi sampah sekarang
juga," pungkas Herman. (hms/red).