Edwin Senjaya menyampaikan tausiah
berkenaan dengan tema Suri Tauladan Rasulullah sebagai pemimpin umat.
Menurut Edwin, menjadikan suri
tauladan Rasulullah sebagai uswatun hasanah atau teladan yang mulia untuk
ditiru berkaitan juga dengan mengharapkan rahmat Allah dan meningkatkan
keimanan serta ketaqwaan sebagai muslim.
"Sebagaimana telah dijelaskan
dalam Q.S. Al-Ahzab ayat 21, bahwa telah datang pada diri Rasulullah Saw., itu
benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap
rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat serta banyak mengingat Allah,"
ujarnya.
Edwin menuturkan, terdapat empat
teladan atau sifat baik Rasulullah yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin
dalam Islam, yaitu Siddiq, Amanah, Tablig, dan Fathonah.
Shiddiq artinya jujur. Kejujuran
adalah sikap utama yang selalu dipegang Rasulullah dalam memimpin. Kejujuran
ini pula yang semestinya tertanam dalam diri setiap pemimpin. Pemimpin yang
jujur tidak akan membohongi dirinya maupun kepada rakyat.
Kemudian, Amanah artinya mampu
menjalankan sekaligus menjaga kepercayaan yang diembankan di pundak secara
profesional. Dan sifat inilah juga yang seharusnya dimiliki setiap pemimpin,
dengan menyadari bahwa amanah dirinya adalah untuk melayani kepentingan rakyat.
Selanjutnya, Tabliq adalah
menyampaikan kebenaran dan berani mengungkap kebathilan. Kepemimpinan
Rasulullah ditopang oleh sikap transparansi, keterbukaan, dan selalu
menyuarakan kebenaran apa pun risikonya.
Dan Fathanah artinya cerdas.
Kecerdasan, kemampuan menguasai persoalan dan mengatasi masalah. Rasulullah
dalam memberikan arahan, menentukan kebijakan, dan mengambil keputusan selalu
mendasarkan pandangan beliau pada ilmu. Dari pemimpin yang cerdas dan berilmu
akan lahir kebijakan-kebijakan yang tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan
rakyatnya.
"Maka pemimpin yang baik dan
dicontohkan oleh Baginda Nabi Muhammad Saw., selain selalu mengutamakan
kepentingan orang lain, namun, juga sangat menginginkan kesejahteraan dan
keselamatan umatnya bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat nanti,"
ucapnya.
Edwin pun berpesan berkaitan dengan
akan tibanya masa penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah pada 27 November
2024, maka kriteria atau ciri pemimpin sebagaimana yang dicontohkan oleh
Rasulullah haruslah menjadi dasar dalam penentuan pilihan.
"Saya titip, pilihlah pemimpin
yang memiliki kriteria-kriteria tersebut. Jangan terjebak oleh partai politik,
karena semua partai pada umumnya memiliki tujuan yang sama, yaitu membawa
kebaikan, tapi yang membedakan adalah figur atau sosok calon kepala daerahnya.
Mudah-mudahan pemimpin ke depan benar-benar bisa melaksanakan tugasnya
sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw.," katanya (Permana/red).