Ketua DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi. (foto: Humpro). |
“Mewakili Pemerintahan Kota Bandung,
saya Asep Mulyadi, menyambut hangat kehadiran Presiden Prabowo dan Wakil
Presiden Gibran dalam memandu seluruh Pemerintahan Daerah menuju masa depan
yang lebih baik,” ujar Asep.
Asep Mulyadi menyatakan kesiapan Kota
Bandung dalam merealisasikan visi dan misi Prabowo-Gibran yang tertuang dalam
program kerja. Ia meyakini kedua pemimpin ini akan menggelar karpet merah bagi
masuknya para investor ke Tanah Air. Dengan kesiapan peluang-peluang di daerah,
suntikan modal untuk menunjang perekonomian ini bisa menyentuh pemerataan
termasuk bagi Kota Bandung.
“Tentunya sektor stabilitas sosial dan
keamanan akan dinilai oleh pemerintah pusat dan investor yang akan terlibat.
Oleh karena itu, Kota Bandung akan terus berbenah untuk menarik minat para
investor sehingga masyarakat akan mendapatkan manfaatnya,” katanya.
Target-target penerimaan pendapatan dari
investor baru juga menjadi misi pemerintah pusat untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dari tahun ke tahun. Asep Mulyadi menakar visi pemerintahan di bawah
kepemimpinan Prabowo-Gibran akan turut mengerek perkembangan ekonomi bagi Kota
Bandung.
Selain stimulus bantuan pemerintah
pusat serta permodalan dari investor, Asep Mulyadi juga berharap adanya
stabilitas harga sembako. Program food estate terus digenjot di berbagai
daerah. Ia berharap realisasi program ketahanan pangan yang dicanangkan
pemerintah pusat akan berdampak positif bagi ketersediaan dan harga sembako di
Kota Bandung.
Kota Bandung, kata Asep Mulyadi, juga
akan menyiapkan serangkaian simulasi bila program makan siang gratis mulai
dijalankan pemerintah pusat. Dengan kepastian bergulirnya anggaran dari
pemerintah pusat, Asep Mulyadi yakin program makan siang gratis ini tidak akan
menemukan kendala saat penerapannya nanti.
Infrastruktur
Asep Mulyadi berharap kepemimpinan
Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran lebih mendorong program-program
penanganan kemacetan di Kota Bandung. Sebelumnya, Kota Bandung selalu terpilih
sebagai ibu kota aglomerasi prioritas ke dalam program strategis nasional.
Permasalahan sampah dan macet menjadi dua sektor yang akan dibantu pemerintah
pusat.
Terkait sampah, Kota Bandung ikut
menjadi salah satu dari lima kota/kabupaten yang diperhatikan pemerintah pusat.
Penanganan sampah terpadu dari kawasan Bandung Raya difokuskan di TPPAS
Legoknangka, melalui Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai perwakilan
pemerintah pusat.
“Mudah-mudahan implementasinya nanti
akan turut meringankan beban Kota Bandung yang selama ini membayar tipping fee
lumayan besar. Kita berharap warga Kota Bandung terus dimudahkan dalam hal
pelayanan penanganan sampah ini,” ujar Asep Mulyadi.
Asep Mulyadi juga berharap
pemerintahan Prabowo-Gibran terus menjaga perhatiannya terhadap persoalan
kemacetan yang kian kompleks di Kota Bandung. Pembangunan jalan layang di ruas
jalan nasional di Kota Bandung memperlihatkan manfaatnya bagi publik. Yang terakhir
dibangun pemerintah pusat adalah jalan layang Kopo. Selanjutnya, warga Kota
Bandung sangat mendambakan realisasi jalan layang Buahbatu-Kiaracondong.
Rencana jalan layang ini begitu ditunggu karena mampu memangkas persimpangan
terlama di Indonesia, yang berada di simpang Jalan Ibrahim Adjie
(Kiaracondong)-Jalan Soekarno-Hatta.
Pemerintah Kota Bandung juga berharap
kelancaran proyek jalan tol dalam kota atau Bandung Intra Urban Toll Road
(BIUTR) yang telah disiapkan sejak lama. Kehadiran tol baru ini tentunya akan
sangat baik bila dibarengi dengan kesiapan sistem transportasi massal di dalam
Kota Bandung.
“Dengan hadirnya tol baru, warga Kota
Bandung tentu akan lebih dimudahkan dalam perjalanannya, dan menyambut lebih
banyak wisatawan. Oleh karena itu, diperlukan kesiapan transportasi massal
supaya alur lalu lintas tidak semakin padat dan bisa teralihkan ke bus-bus,
atau LRT yang bisa mengefisiensikan perjalanan dan pergerakan manusianya,” ujar
Asep Mulyadi.(*/red).