Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Hari Santri, Hj. Nia Purnakania : Santri Garda Depan Dalam Perjuangan dan Pembangunan Peradaban Bangsa

Selasa, 22 Oktober 2024 | 20:35 WIB Last Updated 2024-10-22T14:23:08Z
Klik
Anggota DPRD Jabar Hj.Nia Purnakania, SH, M.Kn dari FPDIP



BANDUNG, Faktabandungraya.com,--- Peringatan Hari Santri yang jatuh setiap 22 Oktober tak hanya menjadi seremoni tahunan, tetapi juga pengingat atas peran penting kaum santri dalam perjalanan panjang sejarah Indonesia.


Sejak masa perjuangan hingga era kemerdekaan, santri dan pesantren telah menjadi elemen penting dalam menjaga persatuan dan memperkuat karakter bangsa.

Menurut Hj. Nia Purnakania, SH, M.Kn, anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi PDI Perjuangan, kontribusi santri terhadap kemerdekaan Indonesia tak dapat dipandang sebelah mata.

Salah satu momen bersejarah yang melibatkan kaum santri adalah Serangan Umum 1 Muharam tahun 1945 di Jombang, Jawa Timur. Dalam pertempuran itu, para santri turut mengangkat senjata melawan penjajah, menunjukkan bahwa perjuangan mereka tak hanya berkutat di ranah spiritual tetapi juga di medan fisik.

"Santri bukan hanya pendoa, tetapi juga pejuang," ujar Nia saat dimintai tanggapan terkait peringatan Hari Santri  22 Oktober melalui telepon selulernya, Selasa (22/10/2024).

"Mereka menunjukkan bahwa semangat jihad pada masa itu adalah upaya mempertahankan tanah air, dan ini menjadi bagian dari perjuangan kita merebut kemerdekaan."

Melestarikan Budaya dan Membangun Peradaban

Pada era kemerdekaan, pesantren tetap memainkan peran sentral dalam membangun peradaban bangsa. Lembaga pendidikan berbasis agama ini tidak hanya mengajarkan ilmu keagamaan, tetapi juga pengetahuan umum dan nilai-nilai kebangsaan. Nilai persatuan, toleransi, dan cinta tanah air tertanam kuat dalam sanubari para santri.

"Pesantren mempersiapkan generasi muda yang bukan hanya berilmu, tapi juga memiliki karakter kuat dan cinta pada negaranya," tambah Nia.

Srikandi PDIP yang kini duduk di Komisi III DPRD Jabar  menambahkan, Santri di berbagai pesantren dibekali dengan nilai juang dan semangat kebangsaan yang tinggi. Tak heran jika hingga saat ini, mereka kerap berada di garda terdepan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal ini menunjukan bahwa Santri adalah contoh nyata bagaimana pendidikan agama dapat berjalan seiring dengan modernitas dan kemajuan bangsa."

Tantangan dan Harapan

Saat ini, para santri dihadapkan dengan tantangan baru di tengah arus globalisasi dan modernisasi. Namun, menurut Nia, mereka harus tetap menjaga nilai-nilai tradisi dan moral yang menjadi jati diri bangsa.

"Para santri harus terus memperkaya diri dengan ilmu, menjaga budaya lokal, dan tetap memegang teguh ajaran agama. Itulah yang akan menjadi modal utama dalam menghadapi tantangan masa depan," ujarnya.

Hari Santri bukan sekadar momen refleksi sejarah, tetapi juga panggilan untuk merawat persatuan dan kebhinekaan. Nilai-nilai yang diwariskan para santri dan ulama menjadi fondasi penting dalam menjaga keutuhan bangsa dan mewujudkan masyarakat berkeadilan dan beradab.

"Semangat juang para santri tidak boleh pudar," tegas Nia. "Mari kita jaga dan lanjutkan perjuangan mereka dalam bentuk kontribusi nyata untuk pembangunan bangsa dan negara."

Dengan peran yang tak lekang oleh zaman, Hari Santri menjadi pengingat bahwa pesantren dan santri bukan sekadar bagian dari masa lalu, tetapi pilar penting dalam membangun masa depan Indonesia. (AdiP/sein).

×
Berita Terbaru Update