Pimpinan DPRD Kota BAndung Erwin Senjaya saat jd narsum di Radio PR FM |
"Langkah antisipasi dan mitigasi
tetap harus dilakukan, jangan sampai kegiatan belajar dan mengajar di SDN 026
Bojongloa terganggu," ujar Edwin, saat menjadi narasumber pada talk show
OPSI “Memastikan Fasilitas Pendidikan di Kota Bandung”, di Radio PR FM, Jumat, 11
Oktober 2024.
Ia menjelaskan, kendati terkait
legislatif tidak ikut terlibat dalam pembebasan lahan, namun fasilitas
pendidikan menjadi perhatian DPRD. Dewan akan terus mengawal terkait persoalan
tersebut, terutama dalam penganggaran sebagai tupoksi DPRD Kota Bandung.
"Intinya kita concern mengawal
ini, tidak hanya lahan sekolah tapi juga aset-aset pemerintah lainnya. Sehingga
dari jauh-jauh hari sudah mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan ini, dengan
bisa melakukan langkah-langkah pengamanan aset," ujarnya.
Edwin menuturkan, terkait pendidikan
tidak hanya berbicara soal lahan, tapi juga terkait pencapaian visi pendidikan
di Kota Bandung. Terlebih dengan anggaran pendidikan di Kota Bandung yang
mencapai lebih dari 20 persen pada APBD.
"Anggaran pendidikan yang
sedemikian besarnya yakni 25 persen dari APBD kita, untuk goals-nya bagaimana.
Bagaimana kurikulum dan sistem pendidikan kita sehinggga bisa menjadi yang
terbaik," katanya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas
Pendidikan Kota Bandung, Tantan Syurya Santana mengatakan pihaknya berkomitmen
untuk mencari solusi terhadap persoalan tersebut. Terutama agar kegiatan
belajar dan mengajar siswa tidak terganggu.
"Kami komitmen bagaimana mencari
solusi masalah ini, sehingga pembelajaran bagi siswa tidak terganggu. Kita
bersama legislatif akan menyelesaikan secara bertahap," ucapnya. (Rio/red).