Sekdisbudpar Kota Bandung Nuzrul Irwan Irawan dan Dr. Etti Rochaeti S, M.Hum (Akademisi) |
Penghargaan Anugerah Budaya Kota Bandung, bukan hanya
perorangan tetapi juga diberikan kepada komunitas, kelompok, lembaga hingga
pelaku usaha. Dari data yang didapat, penerima penghargaan tahun ini meningkat
dari tahun lalu, tahun 2023 lalu hanya 10 insan budaya.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar)
Kota Bandung, Nuzrul Irwan Irawan, mengatakan, Program Anugerah Budaya ini
sebetulnya sebuah program apresiasi dan kepedulian dari pemerintah Kota Bandung
melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung.
Para penerima Anugrah Budaya akan mendapatkan Surat
atau Piagam Penghargaan yang ditulis di kertas Daluang. Daluang sendiri
merupakan kertas yang biasa digunakan dalam naskah kuno asli nusantara. Kertas
Daluang juga merupakan Warisan Budaya Tak Benda oleh Kemendikbud (2014).
Bukan hanya
itu, para penerima anugerah juga akan mendapatkan dana kanyaah dari Pemkot
Bandung, kata Nuzrul Irwan Irawan saat menjadi narasumber di Basa Basi Podcast
PWI Pokja Kota Bandung, Selasa (29/10/2024).
Ia menambahkan, Pemberian penghargaan kepada pelaku
budaya, sambungnya, sebagai salah satu apresiasi Pemkot Bandung kepada insan
budaya yang telah berkontribusi terhadap pemajuan budaya di Kota Bandung.
"Peraih anugerah bukan hanya dari perorangan tapi
juga bisa grup atau kelompok," ucap Irwan yang juga menjabat sebagai Plt.
Kepala Bidang Pengkajian Budaya Disbudpar Kota Bandung.
Dijelaskannya, para penerima penghargaan anugerah
Budaya Kota Bandung dinilai berdasarkan sejumlah kriteria sesuai UU Nomor Tahun
2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dan sesuai kajian yang selama ini telah
dijalankan sejak tahun 2006.
Sedang salah seorang sosok yang terlibat dalam
membidani penyelenggaraan program Anugerah Budaya Kota Bandung, Dr. Etti
Rochaeti S, M.Hum, menerangkan bahwa pada tahun 2006 muncul gagasan Kota
Bandung ingin sebagai kota seni budaya.
Pada saat itu, diceritakan Dr. Etti, dibentuklah
sebuah tim untuk persiapan Kota Bandung sebagai kota seni budaya. Terbentuklah
BACC (Bandung Art and Culture Council). Anugerah Budaya Kota Bandung jadi salah
satu program persiapan menuju kota seni budaya dan hingga kini tetap
dijalankan.
Sejak tahun 2006, penilaian bukan berdasarkan audisi
tapi tim juri selama satu tahun mengamati, mencari dan menerima masukan dari
teman teman-teman pemerhati budaya di Kota Bandung.
"Waktu itu kriteria dengan istilah Panggelar,
Pamekar dan Pamentar. Panggelar artinya pencipta, Pamekar itu pengembang dan
Pamentar itu pelaku budaya yang mempopulerkan," terang yang akrab disapa
Ceu Etti.
Selain istilah itu, lanjutnya, untuk pertimbangan dan
penilaian yang mempengaruhi dalam memberikan anugerah, tim juri juga menilai
dedikasi dan konsistensi termasuk prestasi pelaku budaya calon penerima
anugerah.
Podcast Basa-Basi Pokja PWI Kota Bandung |
Sedang ditambahkan Irwan, saat ini para penerima
anugerah Budaya mencakup berdasarkan 10 OPK (Objek Pemajuan Kebudayaan) sesuai
UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
"Ada juga penerima anugerah Budaya dari pelaku
usaha kuliner. Lebih ke kuliner tradisional yang legendaris di kota
Bandung," ujar Irwan.
Irwan juga menyampaikan, dengan adanya pemberian
Anugerah Budaya Kota Bandung ini mudah-mudahan bisa memberikan apresiasi dan
penghargaan sebesar-besarnya untuk para seniman, budayawan maupun insan budaya
yang telah mengharumkan nama kota Bandung.
Sementara, Dr. Etti Rochaeti sebagai salah satu saksi
pelaku sejarah dan perjalanan Anugerah Budaya Kota Bandung berharap mudah-mudahan
anugerah ini tidak terhenti dan selalu ada.
Dirinya juga berharap siapapun yang nantinya akan
menjadi juri, agar dapat menjaga marwah Kota Bandung terhadap insan budaya.
"Karena saya sebagai manusia juga memiliki
keterbatasan usia, stamina dan sebagainya. Siapapun nanti yang akan jadi juri
tolong dijaga marwah Kota Bandung dengan menghasilkan kualitas-kulitas para
penerima (anugerah) supaya tetap terjaga nilai-nilai esensial-nya,"
harapnya.
"Mudah-mudahan kota Bandung juga memiliki
kemampuan untuk menambah anggaran supaya penerima anugerah ini bertambah.
Karena di Kota Bandung ini sangat banyak pelaku budaya, Bandung tetap nanjung
anugerah Budaya tetap jaya," pungkasnya. (*/red).