Wakil Ketua DPRD Jabar Ono Surono dari FPDIP dalam silaturahmi dengan awak media di gedung DPRD Jabar |
Saat ini, kondisi perekonnomian provinsi
Jawa Barat tidak sedang dalam kondisi baik-baik saja, Bahkan tahun depan APND
Jabar akan turun dari sebesar Rp36,79 triliun (2024) dan menjadi Rp29,93 triliun tahun 2025
mendatang.
Selain penurunan pendapatan daerah (PAD), berbagai sector angkanya belum
baik, katanya Investasi di Jabar terbesar di Indonesia, tapi nyatanya angka
pengangguran masih tinggi; stunting di Jabar masih berada diatas rata-rata
nasional.
Anggka kemiskinan tinggi, masih ada
ketimpangan pembangunan wilayah antara Utara, Barat dan tengah dengan Selatan. Lalu kini dna kedepan, Jabar akan menghadapi
masalah makroyakni fenomena inflasi naiknya harga barang tidak lebih dari 3
persen. Tapi terjadu deflasi harga barang di semua komoditas. Inflasi tertinggi
kita 0.3-0.5 malah ada -0.2 jadi deflasi.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua DPRD
Jabar Ono Surono dalam acara silaturahmi
Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jabar bersama Awak Media, Kamis (17/10/2024).
Dalam acara tersebut, Ono Surono
didampingi Ketua Fraksi PDIP Dr.Hj Ineu Purwadewi Sundari, Sekretaris Tom
Maskun, Wakil Sekretaris Bambang Mujiarto, Bendaha Fraksi Nia Purnakania , dan beberapa
anggota.
Kedepan, kita ingin, setiap rapat mulai dari proses penyusunan APBD, harus terbuka, jadi pembahasan bukan hanya
melibatkan legislatif dan eksekutif, tetapi rakyat Jawa Barat terutama media massa. Hal ini penting ,agar
masyarakat Jabar dapat mengetahui program yang direncanakan dan akan
dialksanakan.
Untuk itu, Fraksi PDIP mengajak Media Massa bersama-sama mengawal dan
mengawasi pembangunan di Jabar. Dan juga menyoroti persoalan di Jabar, sehingga
melalui kolaborasi kita berharap secara
perlahan permasalahan di Jabar dapat diselesaikan secara baik dan efektif.
"Semua permasalahan tersebut
diatas, PDI Perjuangan ingin menyoroti program kegiatan Pemprov Jawa Barat ke
depan itu harus benar-benar fokus mengatasi ekonomi masyarakat," ujarnya.
Lebih lanjut, Ono mengatakan, bahwa penyebab deflasi salah satunya karena daya beli masyarakat yang turun. Hal ini menandakan kantong rakyat Jabar dalam kondisi sakit. Menurutnya ini juga jadi tantangan besar dengan turunnya APBD.
Wakil Ketua DPRD Jabar Ono Surono dari FPDIP |
Ono menambahkan bahwa, bulan Februari
2025, Gubernur/ Wakil Gubernur Terpilih akan dilantik. Maka janji-janji politik kampanye Gubernur
baru tentunya harus dituangkan dalam Perda RPJMD sebagai turunan visi misi
program Gubernur terpilih.
Selain menginflentasi janji gubenur terpilih dalam
RPJMD, kita juga mempunyai konsekuensi menjalankan program janji Presiden
terpilih, ujarnya.
Dalam sesi tanya jawab, Ono Surono akan mendorong, agar setiap rapat
harus dipublikasikan bukan cuma paripurna. Kalau semua rapat terbuka kan semua
rakyat Jabar jadi tahu. Jadi akan saya sampaikan ke pimpinan yang lain.
“Fraksi PDIP mendorong live streaming
setiap rapat AKD, jadi tahu seperti apa pengawasan DPRD. Itu bentuk
transparansi, guna menghindari hal-hal negatif dan optimalisasi program," tandasnya. (sein).