Direktur Riset Polsight, Kiki Pratama, M.Si |
Analis Politik sekaligus Direktur Riset Polsight, Kiki
Pratama, M.Si. menjelaskan bahwa sampel diperoleh melalui metode riset
Stratified Systematic Random Sampling dengan jumlah Sampel 1.200 responden yang
tersebar di semua kecamatan dan semua kelurahan di Kota Bandung.
Margin
of Error dalam survei ini +- 2,83% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Survei Polsight kali ini berfokus pada angka
elektabilitas 4 pasangan calon yang maju dalam Pilkada Kota Bandung 2024.
Kiki memaparkan persentase suara pada simulasi surat
suara “Elektabilitas pasangan Haru-Dhani berada pada posisi teratas dengan
36,58%, kemudian pasangan Farhan-Erwin dengan 34,08%, Arfi-Yena dengan 12,33%,
Dandan-Arif 9,50% dan ada 7,50% responden yang belum menentukan pilihan” jelas
Kiki dalam siaran persnya, Sabtu 23 November 2024.
Dalam simulasi tersebut responden disodorkan spesimen
surat suara Pilkada Kota Bandung lalu ditanya seandainya pemilihan Walikota
Bandung diadakan hari ini pasangan mana yang akan responden pilih.
“Selisih suara antara pasangan Haru-Dhani dengan
Farhan-Erwin sangat tipis yakni 2,50%, sehingga akan ditentukan oleh 7,50%
masyarakat yang sampai saat ini masih belum punya pilihan pasangan Walikota
Bandung,” lanjut Kiki.
Sementara dalam hal alasan memilih pasangan calon
Walikota Bandung, alasan tertinggi adalah karena merasa yakin bahwa pasangan
yang mereka pilih tersebut akan mampu menyelesaikan masalah di Kota Bandung
dengan angka 26,31%.
“Artinya masyarakat yakin betul bahwa pasangan yang
mereka pilih akan membawa Kota Bandung ke arah yang lebih baik,” lanjut Kiki.
Terakhir Kiki menjelaskan bahwa meskipun mayoritas
responden sudah punya pilihan pasangan Walikota Bandung, namun angka
kemungkinan untuk merubah pilihannya masih sangat tinggi yakni 46,58%.
Angka tersebut menunjukan bahwa hampir setengah dari
masyarakat Kota Bandung masih mungkin merubah pilihannya di detik-detik
terakhir menjelang Hari-H pencoblosan.
“Masih ada masa waktu beberapa hari menjelang
pencoblosan 27 November 2024 nanti, waktu yang tersisa ini tentu harus
dioptimalkan oleh masing-masing kandidat maupun partai pendukungnya agar dapat
memenangkan kontestasi Pilkada di Kota Bandung,” tutup Kiki. (*/red).