Kegiatan yang digelar di Gedung Serba
Guna (GSG) USB YPKP Bandung ini dihadiri oleh Kepala LLDIKTI Wilayah 4, Dr. M.
Samsuri, S.Pd., M.T., IPU; Rektor USB YPKP, Dr. Didin Saepudin, S.E., M.Si.;
Ketua Pengurus YPKP, Dr. H. R. Ricky Agusiady, S.E., M.M., Ak,CFrA, CHRM dan
Direktur LPPM, Dr. Nenny Hendajany, S.Si., S.E., M.T.
Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat (PKM) Tahun 2024, didanai oleh dua sumber anggaran hibah. Dari Hibah
DRTPM Kemendikbud ristek dan hibah bersaing (Hiber) LPPM USB.
Untuk tahun 2024, USB YPKP Bandung
mendapatkan 7 alokasi dana hibah DRTPM Kemendikbud ristek, yang terdiri dari 4
penelitian dan 3 Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Sementara, untuk hibah
bersaing (Hiber) mengalokasikan untuk 3 penelitian dan 1 PKM.
Dalam kesempatan ini, Kepala LLDIKTI
Wilayah 4, Dr. M. Samsuri, S.Pd., M.T., IPU mengungkapkan, seorang dosen bisa
dikatakan utuh sebagai dosen manakala telah melakukan penelitian dan PKM.
Karena dosen selain pendidik profesional juga sekaligus ilmuwan.
"Kalau dosen hanya mengajar saja,
berarti dia namanya baru sepertiga dosen. Tapi kalau sudah melakukan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat yang disebut tridharma, maka dia bisa
dikatakan utuh sebagai seorang dosen," ujar M. Samsuri saat memberikan
kata sambutannya.
Menurutnya, dosen merupakan pendidik
profesional. Untuk itu, indikator pendidik yang profesional dapat dilihat dari
mahasiswa-nya. "Pendidik profesional itu hasilnya adalah mahasiswa-nya.
Mahasiswanya lulus dengan berkualitas," ucapnya.
Selain itu, lanjut M. Samsuri, dosen
juga memiliki peran dalam membantu produktifitas perguruan tinggi. Salah satu
porsi dalam membantu produktifitas adalah penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
Sebelum mengakhiri kata sambutannya,
M. Samsuri menyampaikan kutipan kalimat yang pernah disampaikan oleh Presiden
ke 3 RI, BJ. Habibie, yakni sebagai seorang dosen dan peneliti itu harus
mengingat dua hal. "Yang pertama adalah pembangunan iptek dan iptek untuk
pembangunan ," tuturnya.
Esensi pembangunan iptek adalah menghasilkan
karya yang bisa menjadi referensi bagi ilmu pengetahuan. Sementara, iptek untuk
pembangunan menjadi esensi dari pengabdian kepada masyarakat. Masyarakat di
dunia industri, dunia usaha dan lainnya.
"Hasil-hasil penelitian bukan hanya men-diseminasikan tapi juga memberikan dampak kepada masyarakat. Artinya, kalau kita bisa memberikan dampak kepada masyarakat berarti kita sudah melakukan yang namanya iptek untuk pembangunan," pungkasnya.
Kepala LLDIKTI Wilayah 4, Dr. M. Samsuri, foto bersama Rektor USB YPKP, Dr. Didin Saepudin dan peserta Diseminasi |
Sementara, Rektor USB YPKP Bandung,
Dr. Didin Saepudin, S.E., M.Si. mengatakan, jumlah penelitian dan PKM untuk
tahun ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, dan total pendanaan yang
diterima dari program DRTPM Kemendikbud ristek berkisar Rp740 juta.
"Dari sisi jumlah memang relatif
lebih bagus dari tahun lalu. Tahun lalu kami hanya menerima dua, sekarang
Alhamdulillah tujuh. Empat penelitian, 3 pengabdian kepada masyarakat. Total
pendanaan yang kita terima untuk program DRTPM Kemendikbud ristek ini di
kisaran Rp740 juta," jelasnya.
Diseminasi ini, lanjut Rektor,
merupakan satu tahapan dari proses penelitian dalam rangka menyebarluaskan
hasil penelitian pada masyarakat.
Dirinya berharap, melalui kegiatan ini
hasil penelitian tidak hanya dikenal atau diketahui oleh para peneliti tapi
juga dikenal dan diketahui masyarakat lainnya. Dalam hal ini adalah dosen dan
mahasiswa di lingkungan kampus.
Selain diseminasi hasil penelitian dan
PKM, kegiatan ini juga menampilkan poster yang mempresentasikan hasil
penelitian dengan narasi dan info grafis.
"Saya sebagai pimpinan
universitas sekaligus mencoba untuk mengimplementasikan hasil riset ini
dimasukan dalam proses pembelajaran. Sehingga mahasiswa bisa lebih memiliki
khasanah yang lebih luas lagi kaitan dengan teori yang sudah ada dengan
penelitian yang dilaksanakan oleh dosen," paparnya.
Dengan metode ini, kata Dr. Didin,
mahasiswa tidak hanya sekedar mengetahui secara teori tapi juga mahasiswa paham
bagaimana sebuah teori itu dibuktikan dan dikembangkan.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini,
pihaknya menyampaikan terimakasih kepada direktur LPPM USB YPKP dan seluruh
jajarannya. "Sehingga USB YPKP bisa terus eksis membangun akademik
atmosfer, riset atmosfer ke depan bisa lebih baik dan maju lagi,"
harapnya.
Ditambahkan Direktur LPPM USB YPKP
Bandung, Dr. Nenny Hendajany, S.Si., S.E., M.T., hibah bersaing (Hiber) yang
didanai oleh internal kampus sebagai salah satu langkah pembelajaran bagi dosen
peneliti bagaimana untuk bisa mendapatkan hibah DRTPM dan hibah dari
luar/eksternal universitas.
"Sebagai langkah, sehingga mereka
(dosen) bersemangat untuk mendapatkan atau membuat proposal yang lebih baik
lagi yang bisa didanai oleh DRTPM atau melalui APBN," tuturnya.
Di tempat yang sama, Ketua Pengurus
YPKP, Dr. H. R. Ricky Agusiady, S.E., M.M., Ak,CFrA, CHRM berharap, hasil
penelitian dari dosen USB YPKP bisa berkontribusi terhadap masyarakat dan
pemerintah.
Ricky Agusiady mengatakan, hasil
penelitian ini bisa menjadi suatu dasar, yang pertama untuk opini publik dan
kedua untuk pemerintah terkait dengan kebijakan-kebijakan pemerintah
berdasarkan hasil dari riset.
"Jadi setiap ada kebijakan
pemerintah itu harus berbasis riset. Riset itu memang belum tentu benar, tapi
dapat berkembang. Apalagi saat ini dalam era disruptif," pungkasnya. (cuy/red).