bank bjb dan PT.Pindo Deli memperlihatkan perjanjian yg sdh ditandatangani bersama dalam Kredit Sindikasi |
Penandatanganan perjanjian ini berlangsung di
Ruang Krakatau, Lantai 26, T-Tower, Jakarta, dan melibatkan berbagai Bank
Pembangunan Daerah, baik konvensional maupun syariah.
Kredit sindikasi ini memiliki total plafon
maksimal sebesar Rp1,2 triliun, yang dirancang dalam dua skema : plafon
sindikasi konvensional senilai Rp825 miliar dan plafon sindikasi syariah
sebesar Rp375 miliar.
Dana tersebut akan diarahkan untuk
mendukung pembangunan pabrik kimia di Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel,
Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Proyek ini diharapkan menjadi motor
penggerak dalam memperkuat struktur industri nasional sekaligus menciptakan
dampak positif bagi perekonomian daerah.
Peran bank bjb dan bank bjb Syariah
sebagai JMLA sangat strategis. Kedua bank bertanggung jawab merancang struktur
pembiayaan yang meliputi skema konvensional dan syariah, mengkoordinasikan
bank-bank peserta, melakukan due diligence, serta memimpin negosiasi
syarat kredit.
Langkah ini menunjukkan kepercayaan yang
tinggi terhadap kapasitas bank bjb dalam mendukung proyek-proyek
berskala besar.
Direktur Komersial dan UMKM bank bjb,
Nancy Adistyasari, menegaskan bahwa keterlibatan bank bjb dalam proyek
ini merupakan bentuk dukungan nyata terhadap industri strategis.
"Melalui pembiayaan ini, kami tidak hanya memperkuat Pindo
Deli, tetapi juga memberikan dorongan signifikan bagi percepatan pertumbuhan
industri kertas di Jawa Barat. Kami percaya langkah ini akan menghasilkan
dampak yang luas dan meningkatkan daya saing ekonomi regional, serta menarik
lebih banyak investasi ke sektor strategis ini," ujarnya.
Dengan nilai proyek mencapai Rp1,74 triliun,
pembangunan pabrik kimia ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja produksi PT
Pindo Deli Pulp and Paper Mills serta memperkuat rantai pasok industri berbasis
kimia di Indonesia.
Foto bersama usai penandatangani perjanjian Kredit Sindikasi |
Dalam kredit sindikasi konvensional, bank bjb
memimpin lima bank peserta yang berkontribusi sebesar Rp825 miliar.
Bank-bank tersebut antara lain: PT Bank Nagari sebesar Rp250 miliar, PT Bank
Pembangunan Daerah Kalimantan Barat sebesar Rp200 miliar, PT Bank Pembangunan
Daerah Sumatera Utara sebesar Rp150 miliar, PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Barat sebesar Rp125 miliar, serta PT Bank Pembangunan
Daerah Bengkulu sebesar Rp100 miliar.
Sementara itu, skema sindikasi syariah
melibatkan kontribusi bank bjb Syariah sebesar Rp45 miliar dan PT Bank
Pembangunan Daerah Kalimantan Barat Unit Usaha Syariah senilai Rp100 miliar.
Dengan skema ini, dukungan yang diberikan semakin inklusif dan menyasar
berbagai kebutuhan pembiayaan perusahaan.
Nancy menambahkan bahwa bank bjb akan
terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung pembiayaan
sektor-sektor strategis yang manjadi pilar pertumbuhan ekonomi nasional.
"bank bjb senantiasa berperan
aktif dalam memberikan solusi finansial bagi industri yang memiliki kontribusi
besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Dukungan ini sejalan dengan komitmen kami
untuk mendukung pembangunan berkelanjutan yang berdampak luas bagi masyarakat dan lingkungan," katanya.
Lebih lanjut, pembangunan pabrik kimia ini
akan meningkatkan efisiensi operasional PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills.
Dengan teknologi yang lebih modern dan ramah lingkungan, pabrik ini dirancang
untuk memperkuat posisi PT Pindo Deli Pulp And Paper Mills, sekaligus mendorong
daya saing produk kertas di Indonesia.
Inovasi ini diharapkan tidak hanya
meningkatkan produktivitas, tetapi juga mendukung keberlanjutan industri kertas
nasional dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompetitif.
Pembangunan pabrik ini juga menjadi tonggak
penting dalam memperkuat struktur industri kertas di Jawa Barat. Pindo Deli
memiliki peran besar dalam menopang kebutuhan industri dan pasar domestik.
Kredit sindikasi ini menjadi langkah penting dalam memastikan kelancaran proyek
tersebut.
bank bjb, sebagai bank pembangunan
daerah terbesar di Indonesia, terus berkomitmen untuk menjadi motor penggerak
ekonomi nasional. Dengan fokus pada pembiayaan sektor strategis, bank bjb memainkan
peran kunci dalam mendukung pembangunan infrastruktur dan industri.
Kehadiran bank bjb sebagai JMLA dalam
fasilitas kredit sindikasi ini membuktikan kapasitas bank bjb dalam
mengelola pembiayaan berskala besar.
Dukungan ini tidak hanya mempercepat pertumbuhan
bisnis perusahaan penerima kredit, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan
terhadap pembangunan ekonomi yang lebih inklusif dan merata, memperkuat sektor
industri yang menjadi motor penggerak perekonomian regional, serta menciptakan
dampak positif yang luas bagi masyarakat.(*/red).