Pimpinan DRD Jabar menerima audensi perwakilan ulama dan tokoh Jabar |
Hal itu mencuat dalam audiensi
Ulama Dan Tokoh Jawa Barat saat beraudiensi dengan Pimpinan DPRD Provinsi Jawa
Barat di Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Jalan Diponegoro No. 27, Kota
Bandung, Rabu (18/12/2024).
Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat,
Buky Wibawa Karya Guna mengatakan, seperti diketahui bahwa gubernur Jawa Barat
(Dedi Mulyadi-red) terpilih memiliki latar belakang sebagai budayawan di Jawa
Barat.
Sebagai orang budayawan tentu erat
kaitannya dengan kebudayaan Jawa Barat yang cenderung menjunjung tinggi
nilai-nilai luhur. Bahkan dapat dikatakan telah menyatu dengan alam sehingga
sangat-sangat menghargai tanah air, seperti contoh terdapatnya upacara-upacara
yang konteksnya menghormati alam.
"Pandangan saya misalnya
menebang pohon yang sudah tua pasti ada ritual tertentu dengan tujuan untuk
menghormati mahluk hidup, Kang Dedi Mulyadi itu muslim dan pernah berhaji pula,
insya allah tidak musyrik dan tidak syirik. Bahwa itu hanya sebatas menjalankan
dan menghargai nilai luhur tadi," ujar Buky.
Namun demikian, kekhawatiran para
ulama Jabar dan tokoh masyarakat ini akan diperhatikan dan menjadi catatan
penting dalam koridor mengawal program
pemerintah. Sebab, bagaimanapun kepentingan masyarakat harus ditampung dengan
sebaik-baiknya.
"Kami sangat menghormati
kekhawatiran para ulama dan tokoh masyarakat Jawa Barat ini sebagai aspirasi
yang harus diakomodir dengan baik," katanya.
Perwakilan Ulama Jawa Barat KH
Syarif Hidayat menuturkan, pihaknya berharap kepada Dedi Mulyadi sebagai
Gubernur Jawa Barat terpilih agar Jawa Barat kedepan bisa bersinergis,
berkaloborasi dengan kekhasan bahwa Jawa Barat adalah masyarakat yang religius.
Sehingga semakin kuat jawa barat
sebagai masyarakat agamis.
Kolaborasi Jawa Barat sebagai
etalase Indonesia. Maka dari itu pihaknya mengharapkan tidak membuat kebijakan
yang kontroversi.
"Apalagi sampai ada pro dan
kontra antara pemerintah daerah dengan masyarakat. Betapa indahnya kalau islam
itu menjadi landasan yang rakhmatan lil alamin. Sehingga kami berharap lahirnya
silaturahim bisa ditegakan. Kita jauh dari pemusuhan dan jauh dari perlakuan
dosa, dan para ahli ulama punya kepentingan untuk menjaga umat islam jangan terkontraminasi dengan virus-virus
yang membahayakan,” ujarnya.
Seperti diketahui, lanjut Syarif,
isu yang beredar dimasyarakat bahwa adanya kereta kencana, nyiroro kidul
seorang muslimah, harus dibuktikan virus-virus tersebut tidak benar dan hanya
sebatas legenda saja. Jawa Barat harus bertauhid dan menjadi masyarakat yang
religius dan bisa dijaga aqidahnya dengan baik.
"Semoga ini menjadikan
keharmonisan diantara para ahli ulama dengan masyarakat," tuturnya
Hal serupa dikemukakan ulama
lainnya, Hidayatullah yang menyebutkan, Pesan untuk Bapak Gubernur dan Wakil
Gubernur Jawa Barat Terpilih Periode 2025-2030 mengingatkan dalam memulai
tugasnya memimpin dan mengurus Masyarakat Jawa Barat yang teguh dan memegang
prinsip agama islam. Selain itu mengayomi keimanan dan ketaqwaan rakyatnya yang
muslim dengan bimbingan para ulama.
Bahwa DPRD Jawa Barat sebagai
representasi aspirasi dan keyakinan mayoritas islam Jawa Barat, dengan etnis
Sunda muslim berkomitmen memperkuat jatidiri yang beriman dan bertaqwa kepada
Allah Subhanahu Wa Ta’ala ; yang menghargai perbedaan.
"Bahwa kami Ulama dan Tokoh
Umat Islam di Jawa Barat senantiasa akan mengawal setiap kebijakan politik
kebudayaan dan keagamaan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat agar selaras dengan
prinsip-prinsip dan nilai-nilai Islam dan nilai- nilai kesundaan yang telah
menjadi identitas yang terpadu-padan, sehingga selaras dan harmonis mewujudkan
Jawa Barat Berkah, Thoyyibah, wa robbun Ghofur dengan Syariah,"
pungkasnya.(*/red).