Green Wakaf penaman pohon produktif di Lingkungan Kampus STAIDA Muhammadiyah Garut (Foto:ist) |
Menteri Kehutanan RI diwakili Direktur Perbenihan Tanaman Hutan, Nurul Iftitah, S.Hut., M.Si, mengatakan, program Wakaf Hijau (Green Wakaf) yang digagas oleh Pengurus Wilayah Muhammdiyah Jabar dalam mengoptimalkan aset tanah wakaf yang ada dilingkungan Kampus STAIDA Muhammadiyah Garut merupakan program sangat inovatif.
“Program ini belum pernah ada sebelumnya. Memanfaatkan tanah wakaf menjadi lebih produktif adalah ide yang sangat inovatif. Kami siap mendukung, tidak hanya di Jawa Barat, tapi di seluruh Indonesia,” ujar Nurul Iftitah saat penanam bibit produktif di lingkungan Kampus STAIDA Muhammadiyah Garut, baru-baru ini.
Green
Wakaf di lingkungan kampus STAIDA
Muhammadiyah Garut yang ditanami dengan tananam
produktif, sejalan dengan program pemerintah dalam program ketahanan pangan.
Selain itu,
Green Wakaf juga mendukung konsep
Green Campus di lingkungan Kampus STAIDA
Muhammadiyah Garut.
Green Campus
adalah pengembangan kampus ramah lingkungan
yang berkelanjutan, dengan mengintegrasikan prinsip lingkungan ke dalam kegiatan akademik. Hal ini tentu
kita dukung penuh, ujar Nurul.
Nurul
menambahkan bahwa pihaknya melalui BPDAS Cimanuk Citanduy (Cimata) telah
menyediakan berbagai bibit tanaman
produktif berkualitas baik, seperti durian, mangga, petai, dan alpukat, sebagai
bentuk fasilitasi program ini.
"Kami
berharap konsep Green Campus ini dapat meningkatkan kualitas hidup sivitas
akademika sekaligus menciptakan cendekiawan yang peduli lingkungan," tambah
Nurul Iftitah.
Kepala BPDAS
Cimanuk-Citanduy Heru Permana yang turut mendampingi Direktur Perbenihan
Tanaman Hutan, Nurul Iftitah membenarkan
bahwa pada tahun 20024, BPDAS Cimata telah menyediakan berbagai jenis bibit produktif di persemaian permanen Garut.
Untuk mendukung program Green Wakaf, kita sudah siapkan tanaman produktif, seperti : durian, mangga, petai, dan alpukat. Bahkan , bagi masyarakat yang menginginkan bibit tanaman produktif lainnya, BPDAS Cimata juga telah siapkan.
Adapun jenis
bibit produksi yang ada di persemaian permanet Garut, seperti Sengon, Gmelina, Mahoni, Manglid,
Trembesi, Balsa, Ketapang, Ketapang kencana, Tabebuya, Pucuk Merah, Flamboyan,
Picung, Jambu Biji, Durian dan Alfukat.Kepala BPDAS Cimata turut menanam pohon produktif (foto:ist)
“ Bagi
masyarakat Garut yang membutuhkan bibit tanaman produktif, dapat langsung ke lokasi
pembenihan di Kab. Garut atau dapat mengajukan permohonan ke BPDAS Cimata di
Bandung. Kita siap berikan bibit yang dibutuhkan masyarakat”, ujar Haru.
Sementara itu
ditempat yang sama, Prof. Dr. H. Ahmad Dahlan, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah
(PWM) Jawa Barat, mengapresiasi langkah STAIDA Garut dan menghimbau seluruh
warga Muhammadiyah untuk mengoptimalkan aset wakaf.
“Green Wakaf
merupakan solusi cerdas untuk menghidupkan lahan wakaf, memberdayakan ekonomi
umat, dan melestarikan lingkungan,” tuturnya.
Ditambahkan, Wakil
Ketua PWM Jawa Barat, Dikdik Dahlan Lukman, menjelaskan bahwa program ini
bertujuan memaksimalkan aset wakaf Muhammadiyah agar lebih produktif. Kabupaten
Garut dipilih sebagai lokasi pertama di Jawa Barat, dengan 23 hektare lahan
wakaf yang siap dimanfaatkan.
Dikdik
berharap program ini dapat menyebar ke seluruh daerah di Indonesia melalui
kerja sama dengan Kementerian Kehutanan.
Acara Green
Wakaf di kampus STAIDA Muhammadiyah Garut dihadiri langsung Direktur PDASHL Ibu
Nurul Iftitah, Sekdis LH Garut, Kepala BPDAS Cimata, BBKSDA Jabar, CDK V,
Perhutani Garut serta seluruh Pengurus Muhammadiyah. (dbs/sein).