Gedung dan Menara Bank bjb
Melalui skema Kelompok
Usaha Bank (KUB), bank bjb dan Bank Jambi bersinergi untuk memperkuat
stabilitas sistem perbankan Indonesia dan meningkatkan eksistensi BPD sebagai
penggerak pertumbuhan ekonomi.
Paling anyar, bank bjb
menuntaskan penguatan permodalan Bank Jambi, dengan melaksanakan
pengefektifan penyertaan modal pada 18 Desember 2024 sebesar Rp221,4 miliar,
yang telah disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) Bank
Jambi pada 17 Desember 2024.
Direktur Utama bank bjb,
Yuddy Renaldi, menyampaikan, dengan penyertaan modal ini, bank bjb kini
memiliki 7,75% saham di Bank Jambi. Langkah ini menegaskan komitmen bank bjb
untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi antar-BPD.
Sebagai tambahan
informasi, pada tanggal 28 Juni 2024, bank bjb menandatangani Perjanjian
Kerja Sama (PKS) penyertaan modal dengan Bank Jambi. Pada hari yang sama, bank bjb
juga melakukan penempatan dana setoran modal sebesar Rp221,4 miliar, yang
kemudian diajukan izinnya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Hal ini merupakan salah satu strategi bank
bjb untuk memperkuat posisi BPD secara grup perbankan dalam industri perbankan
nasional dengan melakukan sinergi bersama-sama dengan Bank Jambi,’’ucap Yuddy.
Adapun persetujuan resmi
dari OJK diterima pada 9 Desember 2024, mengukuhkan bank bjb sebagai
Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank Jambi. Dengan status ini, bank bjb akan terus mendukung Bank Jambi
untuk tumbuh melalui penguatan bisnis dengan memanfaatkan infrastruktur yang
dimiliki bank bjb untuk efisiensi operasional dan peningkatan kualitas
layanan.
Bank Jambi merupakan BPD
kedua yang bergabung ke dalam KUB bank bjb, setelah Bank Bengkulu pada
Maret 2024. Kehadiran Bank Jambi dalam KUB bank bjb menambah nilai
strategis dengan memiliki aset grup yang signifikan dengan prospek mencapai
Rp240 triliun, mendekati peringkat 10 besar nasional.
“Sinergi ini tidak hanya
memberikan manfaat kepada Bank Jambi, tetapi juga meningkatkan aset bank bjb
secara anorganik,” ucap Yuddy.
Kinerja keuangan Bank
Jambi menunjukkan potensi besar. Per September 2024, Bank Jambi mencatat total aset sebesar Rp12,6 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp9,1 triliun,
dan kredit yang disalurkan mencapai Rp9,7
triliun dengan NPL yang terjaga di angka 2,05%. Laba bersih Bank Jambi mencapai
Rp262,8 miliar dengan ROE sebesar 14,79%. Dengan kinerja yang solid ini, Bank
Jambi menjadi mitra strategis dalam pengembangan bisnis KUB bank bjb.
Bank Jambi juga memiliki
Unit Usaha Syariah yang dapat bersinergi dengan bank bjb syariah. Kolaborasi ini berpeluang mengoptimalkan
layanan perbankan berbasis syariah di wilayah Jambi, sekaligus mendukung
pertumbuhan industri keuangan syariah nasional.
Kantor bank bjb |
bank bjb sebagai BPD yang telah memiliki pengalaman
menjadi perusahaan induk KUB, membuktikan keandalannya dalam membangun
ekosistem perbankan yang efisien dan modern. Dengan status sebagai BPD dengan
peringkat rating tertinggi dari Pefindo, yaitu IdAA (Double A), bank bjb
mampu memberikan dampak positif yang signifikan kepada anggotanya.
bank bjb juga
memimpin langkah transformasi digital melalui penggunaan infrastruktur bersama,
pengembangan sumber daya manusia, serta inovasi teknologi informasi. Hal ini
memberikan keuntungan kompetitif bagi Bank Jambi untuk bersaing di industri
perbankan yang semakin dinamis.
Keberhasilan integrasi
Bank Jambi ke dalam KUB bank bjb menunjukkan pentingnya kolaborasi
antar-BPD. Sinergi ini bukan hanya strategi bisnis, tetapi juga langkah
strategis untuk memperkuat stabilitas sistem perbankan Indonesia.
Dengan pengalaman sukses
KUB bersama Bank Bengkulu, bank bjb optimis bahwa kerjasama dengan Bank
Jambi akan memberikan hasil yang sama baiknya. Sinergi ini diharapkan menjadi
model kolaborasi antar-BPD di masa depan. Melalui KUB, bank bjb mengajak
BPD lainnya untuk bersinergi demi kemajuan bersama. Langkah ini tidak hanya
menguntungkan secara bisnis, tetapi juga mendukung pembangunan ekonomi
nasional. (**/red).