Cut Nany Indriani, Head of Marketing Reddoorz, (foto:pwibdg) |
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
(BPS) Kota Bandung, TPK hotel di kota ini mengalami kenaikan signifikan pada
bulan September 2024, mencapai angka 58,71 persen.
Peningkatan ini menandakan bangkitnya
kembali sektor pariwisata dan perhotelan di Kota Bandung setelah masa-masa
sulit akibat pandemi.
Cut Nany Indriani, Head of Marketing
Reddoorz, menjelaskan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari upaya
perusahaan dalam melakukan kolaborasi dengan berbagai properti hotel di seluruh
Indonesia, termasuk di kota-kota besar seperti Bandung.
“Kami berkomitmen untuk membantu
hotel-hotel lokal agar dapat berkembang dan mencapai potensi maksimal mereka.
Melalui teknologi yang kami tawarkan, mitra kami dapat mengelola pemesanan dan
harga lebih efisien, sehingga dapat menarik lebih banyak tamu,” ujar Nany saat
menjadi narasumber di Basa Basi Podcast Pokja PWI Kota Bandung, Kamis 23
Januari 2025.
Lebih lanjut, Nany menjelaskan bahwa
Reddorz telah menghadirkan inovasi dalam pemasaran hotel, termasuk penggunaan
aplikasi yang memudahkan pengguna untuk menemukan dan memesan akomodasi dengan
harga yang kompetitif.
“Kami memiliki lebih dari 3500
properti di seluruh Indonesia dan kami berusaha untuk memperluas jangkauan kami
di kawasan yang memiliki potensi tinggi, seperti Bandung,” tambahnya.
Reddoorz tidak hanya fokus pada
peningkatan TPK, tetapi juga berupaya memberikan pengalaman menginap yang
nyaman bagi para tamu.
“Kami memahami bahwa tamu saat ini
mencari pengalaman lebih dari sekedar tempat untuk menginap. Mereka ingin
merasakan kenyamanan dan keunikan dari setiap properti yang mereka pilih. Oleh
karena itu, kami selalu berusaha untuk memastikan bahwa setiap hotel yang kami
kelola memenuhi standar kualitas yang tinggi,” kata Nany.
Sejak didirikan pada tahun 2015,
Reddoorz telah berkembang pesat dan kini hadir di lebih dari 250 kota dan
kabupaten di Indonesia, termasuk kawasan wisata populer di Jawa Barat.
Dalam upaya meningkatkan daya saing,
Reddoorz juga meluncurkan beberapa brand baru seperti SANS dan Urban View yang
menyasar segmen pasar yang lebih luas.
“Dengan peluncuran brand-brand baru
ini, kami berharap dapat menarik lebih banyak generasi muda yang menginginkan
pengalaman menginap yang lebih modern dan Instagramable,” imbuh Nany.
Dalam menghadapi tantangan yang ada di
industri perhotelan, Reddoorz terus melakukan inovasi dan adaptasi.
“Kami menggunakan data dan teknologi
untuk memonitor tren pasar dan kebutuhan tamu. Ini membantu kami dalam
menentukan strategi pemasaran yang tepat dan meningkatkan kepuasan pelanggan,”
ucap Nany.
Selain itu, Reddoorz juga aktif dalam
kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan memberikan dukungan
kepada masyarakat lokal dan pelaku usaha kecil.
“Kami percaya bahwa keberhasilan
bisnis kami sejalan dengan kemajuan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, kami
selalu mencari cara untuk berkontribusi dalam pembangunan sosial dan ekonomi,”
tambah Nany.
Dengan kondisi TPK yang menunjukkan
tren positif, Reddoorz optimis bahwa sektor perhotelan di Kota Bandung akan
terus tumbuh.
“Kami akan terus berusaha untuk
menjadi mitra yang dapat diandalkan bagi hotel-hotel di Bandung. Kami mengajak
para pemilik hotel dan masyarakat untuk bergabung dengan kami dan bersama-sama
membangun industri perhotelan yang lebih baik di Indonesia,” tutup Nany. (*)