Kadisnaker Kota Bandung, Drs. Andri Darusman M.Si. |
Untuk memberikan layanan perluasan
kesempatan kerja dan menekan angka pengangguran terbuka di Kota Bandung,
Disnaker Kota Bandung telah menjalankan program dan rencana kerja, diantaranya
melalui pelatihan kerja, pemagangan hingga program padat karya.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan
(Kadisnaker) Kota Bandung, Drs. Andri Darusman M.Si., mengatakan tingkat
pengangguran terbuka di Kota Bandung sebelum masa Covid-19 di angka 8,1% atau
sekitar 100 ribu orang. Namun setelah terjadinya pandemi, angka melonjak
menjadi 11,46% atau kurang lebih 160 ribu orang yang membutuhkan pekerjaan.
Hal itu disampaikan Andri Darusman
dalam chanel YouTube Basa Basi Podcast Pokja PWI Kota Bandung, yang tayang pada
Senin (13/1/2025). Dengan mengangkat judul 'Peran Aktif Disnaker Kota Bandung
Dalam Meningkatkan Kesempatan Kerja dan Menekan Pengangguran' (backlink video: https://www.youtube.com/watch?v=trDlhnoRI6k
)
Namun pasca pandemi covid-19 tahun
2022, kata Andri, angka pengangguran
turun menjadi 9,5%. Begitu juga pada tahun 2023 terus mengalami
penurunan menjadi 8,83%.
"Nah sekarang tahun 2024
Alhamdulillah turun menjadi 7,4 persen, kurang lebih 90 ribuan yang membutuhkan
pekerjaan," ujar Andri Darusman.
Meski mampu menekan angka
pengangguran terbuka, Kadisnaker Kota Bandung memastikan angka pengangguran
tidak mungkin bisa menyentuh 0 persen. Sebab setiap tahunnya ada lulusan baru
dari dunia pendidikan yang membutuhkan pekerjaan, bila tidak meneruskan
pendidikannya.
"Dari 7,4 persen angka
pengangguran terbuka pada tahun 2024, 40 persennya itu adalah fresh graduate
atau lulusan yang sekolah menengah kejuruan (SMK) dan SMA yang tidak
melanjutkan sekolah (ke tingkat perguruan tinggi)," jelasnya.
Karenanya untuk menekan dan
memberikan peluang dan kesempatan kerja bagi warga Kota Bandung, pemerintah
melalui Dinas Ketenagakerjaan melakukan upaya dan program guna menurunkan angka
pengangguran.
"Kita targetkan tingkat
pengangguran terbuka bisa ditekan di angka 6,4 atau 6,5 persen di tahun
2025," yakinnya.
Guna menekan angka pengangguran
terbuka di Kota Bandung, Disnaker memiliki 3 strategi yang bakal diterapkan.
Mulai dari melaksanakan pelatihan-pelatihan kerja, pemagangan, bursa kerja
hingga pelaksanaan program padat karya.
Selama tahun 2024, Disnaker Kota
Bandung telah melaksanakan pelatihan kerja untuk 13 jenis dan bidang pelatihan.
Mulai dari kuliner, tata rias, web designer hingga digital marketing.
Rating pertama pelatihan di Kota
Bandung ini adalah di bidang kuliner atau makanan. "Terutama pelatihan
katering, karena mungkin di Kota Bandung itu enak tidur dan enak makan,"
selorohnya.
Andri Darusman mengungkapkan,
penurunan angka pengangguran terbuka di Kota Bandung itu dengan bermunculannya
para pelaku usaha atau wirausaha baru. "Karena memang pelatihan ini
tujuannya untuk membentuk dan mewujudkan wirausaha baru," ungkapnya.Kadisnaker dan Ketua Pokja PWI Kota Bandung foto bersama
Selama tahun 2024, Disnaker Kota
Bandung telah melaksanakan pelatihan dengan angka partisipasi mencapai 9 ribu
orang. Untuk tahun 2025, Disnaker Kota Bandung pun menargetkan bisa
melaksanakan pelatihan terhadap 15 ribu masyarakat.
Untuk meningkatkan pelayanan lebih
cepat, Disnaker Kota Bandung juga melakukan inovasi dengan cara layanan jemput
bola ke masyarakat yang diberi nama MASTER (Mobil Anjungan Sahabat
Ketenagakerjaan).
"Mobil ini menjemput layanan
ke kewilayahan-kewilayahan, ke kelurahan atau event-event di Kota Bandung. Di
mobil Master ini bisa melayani layanan-layanan seperti hal nya di kantor,
membuat kartu kuning atau kartu prakerja," jelas Andri.
Dijelaskan Andri, selain adanya
MASTER, sebenarnya Disnaker Kota Bandung juga melayani layanan secara online
melalui aplikasi New Bima. "Gak perlu susah-susah, pengen bikin surat
kuning ke platform Bandung Sadayana nanti ketemu di sana dengan aplikasi yang
namanya New Bima. Semua layanan ada di sana, mulai dari pengaduan, mau
konsultasi atau mau daftar pelatihan, semua ada di sana," papar Andri.
Bukan hanya itu, dalam aplikasi New
Bima masyarakat atau para pencari kerja juga bisa langsung melihat
perusahaan-perusahaan yang sedang membutuhkan tenaga kerja.
"Perusahaan juga masuk
aplikasi New Bima itu. Sebenarnya job fair itu setiap hari kita lakukan di
aplikasi itu secara online. Perusahaan jika membutuhkan tenaga kerja ada di
aplikasi ini, butuh keahlian dan kompetensi yang seperti apa bisa dicari di
(aplikasi) ini," terangnya. (*/red).