Dalam kesempatan tersebut, turut
hadir anggota DPRD Kota Bandung yang juga Ketua Karang Taruna Kota Bandung,
Andri Gunawan, S.Ak., S.M.
Dalam sambutannya, Rieke
menyampaikan terima kasih atas kinerja kepengurusan sebelumnya, serta ucapan
selamat atas terpilihnya kepengurusan baru GMNI Cabang Bandung. Rieke
menuturkan, peran mahasiswa selama ini tidak hanya sebagai agen perubahan,
melainkan juga memiliki posisi yang strategis dan fungsi kontrol sosial di
dalam penyelenggaraan pemerintahan.
"Gerakan mahasiswa selalu
menjadi ujung tombak perubahan sosial di negeri ini. Sejarah bangsa kita
membuktikan, mahasiswa tidak hanya berperan sebagai agen perubahan, tetapi juga
sebagai penjaga nilai-nilai keadilan dan demokrasi," katanya.
Terlebih Kota Bandung yang selama
ini bukan hanya dikenal sebagai kota sejarah, pusat pendidikan, budaya, dan
inovasi, tetapi juga laboratorium sosial di mana ide-ide besar tentang
perubahan sering kali lahir.
Oleh karena itu, berkenaan dengan
tema yang diangkat, yakni “Lenyapkan Steriliteit Dalam Gerakan Mahasiswa”,
menjadi semangat untuk dapat menjawab tantangan dan memastikan gerakan
mahasiswa tetap hidup, relevan, dan bermakna khususnya bagi kota Bandung.
"Steriliteit, yang dapat
dimaknai sebagai stagnasi atau kemandulan, adalah ancaman bagi gerakan yang
ingin melahirkan perubahan. Dalam konteks Bandung, tantangan ini sangat nyata.
Kota ini menghadapi berbagai isu yang membutuhkan solusi kolektif, seperti
pengelolaan sampah, pembangunan yang berkelanjutan, dan kesenjangan sosial di
tengah pesatnya perkembangan ekonomi kreatif," ucapnya.
Karenanya Rieke berharap, semangat
seluruh kader GMNI Cabang Bandung untuk tetap menjadi garda terdepan dalam
menjaga api perjuangan di tengah tantangan zaman yang semakin besar.
"Di era digital ini, kita
dihadapkan pada derasnya informasi yang sering kali membingungkan, isu-isu
global yang semakin kompleks, dan ancaman apatisme di kalangan generasi muda.
Saya percaya, pengurus yang baru dilantik mampu menjawab tantangan ini dengan
inovasi, kolaborasi, dan keberanian," tuturnya.
Rieke pun mengajak seluruh kader
GMNI Cabang Bandung untuk terus menjadi mitra strategis DPRD Kota Bandung,
untuk tetap menyuarakan aspirasi masyarakat dan menawarkan gagasan serta
solusi, demi terwujudnya Kota Bandung sebagai kota yang adil dan sejahtera
untuk semua.
"Ingatlah, gerakan mahasiswa
yang efektif adalah yang mampu menjadi jembatan antara idealisme dan realitas,
antara aspirasi dan tindakan nyata," ujarnya.
Rieke pun berpesan kepada para
pengurus GMNI cabang Bandung yang baru dilantik, agar menjadi pemimpin yang
berani memulai langkah, meskipun kecil, untuk menciptakan perubahan besar.
Lenyapkan sterilitas dalam setiap gagasan dan tindakan.
Serta menjadikan seluruh kader GMNI
Cabang Bandung sebagai simbol keberanian, inovasi, dan pengabdian kepada
bangsa.
"Kepada seluruh kader GMNI
Cabang Bandung, saya ucapkan selamat berjuang. Tetaplah menjadi inspirasi bagi
masyarakat dan generasi muda Indonesia. Semoga Allah Swt., senantiasa meridai
langkah kita semua," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Andri
Gunawan menuturkan, peran besar GMNI selama ini telah menjadi simbol pergerakan
dan juga melahirkan berbagai tokoh perubahan di Indonesia.
Oleh karena itu, Andri mengajak
GMNI Cabang Bandung untuk menjadi mitra dari DPRD Kota Bandung, dengan
bersama-sama turun ke masyarakat, untuk membantu dan menjadi pengawal bagi
kejayaan kaum Marhaen di Kota Bandung.
"Kita sudah melihat dan
merasakan bahwa GMNI selama ini sudah menjadi banteng diskusi dan pergerakan.
Ke depan, saya berharap GMNI juga bisa menjadi banteng bagi dunia pegerakan
kemasyarakatan di Kota Bandung, membantu kaum Marhaen yang hari ini ijazah
sekolahnya masih tertahan, yang masih susah berobat ke rumah sakit, hingga yang
masih belum mendapatkan kesetaraan gender," ucapnya.
Andri pun berpesan kepada para
pengurus baru GMNI Cabang Bandung, untuk dapat terus mengukir prestasi dan
bagian dari sejarah, yang akan tercatat sepanjang masa.
"Hidup ini cuma sekali, maka
jadikanlah hidup yang cuma sekali itu dicatatat dengan tinta emas oleh sejarah,
bahwa kita setelah meninggalkan dunia ini, banyak orang yang masih akan
membicarakan kebaikan-kebaikan kita," katanya. (Permana/red).