Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Pemkot Bandung Minta Pengembang Aplikasi Koin Jagat Perbaiki Kerusakan Taman Tegalega

Selasa, 14 Januari 2025 | 22:16 WIB Last Updated 2025-01-14T15:16:17Z
Klik
Taman Tegalega baru selesai direvitalisasi rusak akibat aplikasi koin jagat



BANDUNG, Faktabandungraya.com,--- Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara mendesak pengembang aplikasi koin Jagat bertanggung jawab dengan kerusakan yang terjadi di taman-taman Kota Bandung akibat para pengguna yang berburu koin.

Ia menyebut berdasarkan laporan Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman (DPKP) Kota Bandung, Rizki Kusrulyadi, pihak pengelola aplikasi Jagat akan memperbaiki kerusakan di Taman Tegalega.

"Ya tadi dilaporkan oleh Pak Kadis Pertamanan (DPKP), dari pihak aplikasinya itu mau memperbaiki taman yang rusak. Mudah-mudahan benar janjinya," ujar Koswara di Taman Tegalega, Selasa 14 Januari 2025.

Kerusakan di Taman Tegalega diduga terjadi akibat permainan berbasis aplikasi tersebut yang mendorong pengguna untuk mencari koin di berbagai lokasi, termasuk area taman.

Ia menyebut saat ini area taman telah dijaga oleh sekuriti untuk meminimalisir adanya kembali masyarakat yang melakukan aktivitas berburu koin.

Sementara itu, Kepala DPKP Kota Bandung, Rizki Kusrulyadi mengaku, meminta penghentian sementara penggunaan aplikasi ini hingga proses perbaikan selesai.

"Kami minta mereka berhenti dulu sambil melakukan perbaikan. Intinya, kita ingin kondisi taman kembali seperti semula," kata Rizki. 

Meski demikian, negosiasi dengan pihak aplikasi belum sepenuhnya tuntas karena keputusan perbaikan masih perlu persetujuan dari pimpinan perusahaan.

Namun, ada kesepahaman awal bahwa perbaikan akan dilakukan tanpa meminta dana, melainkan berupa aksi nyata di lapangan. 

"Kami tidak minta uang, kami minta perbaikan langsung. Mereka sudah sepakat untuk memperbaiki beberapa taman yang terdampak," ujar Rizki. 

Selain itu, Rizki juga memberikan masukan agar konsep permainan di aplikasi tersebut diubah sehingga lebih berorientasi pada edukasi dan pelestarian ruang publik.

"Saya sarankan agar ada unsur sejarah dan edukasi dalam permainannya. Jangan hanya mencari koin untuk uang. Kalau di luar negeri sukses, belum tentu bisa diterapkan sama di sini," jelasnya. 

Ia berharap pengelola aplikasi turut bertanggung jawab atas dampak negatif yang ditimbulkan.

“Masyarakat tidak akan merusak kalau tidak ada aplikasinya. Jadi mereka harus ikut memperbaiki," tegas Rizki. (rob/red).

×
Berita Terbaru Update