![]() |
Wali kota Bandung M. Farhan |
Menghadapi itu, Pemkot Bandung akan
siaga memastikan sampah terkendali dengan optimal.
“Dua pekan ini akan terancam pada
sampah yang menumpuk, jadi solusi ke depan kita akan melalukan pengaturan
pengangkutan lebih ketat dengan aturan,” ujar Wali Kota Bandung, Muhammad
Farhan di Pendopo Kota Bandung, Rabu 26 Maret 2025 petang.
Atas hal itu, kata Farhan sebagai
antisipasi juga edukasi kepada masyarakat untuk mengatur sampah dari sumbernya.
“Sehingga masyarakat yang tidak bisa
mengatur sampah itu akan dibalikan lagi,” tegasnya.
Pemkot Bandung pun terus berupaya
melakukan pengolahan sampah dengan mesin maupun metode lainnya yang signifikan
dalam pengelolaan.
“Pengangkutan sampah itu tinggi
frekuensinya, saat ini kita punya kapasitas pengelolaan sampah masih terbatas
dari 1.200 ton perhari, baru 300 - 400 kg ton bisa diolah,” tuturnya.
Mengoptimalkan
Kang Pisman
Untuk sisanya, kata Farhan, agar
masyarakat mampu menerapkan program Kurangi Pisahkan dan Manfaatkan (Kang
Pisman).
“Sisanya kita harapkan bisa diolah
oleh masyarakat melalui program Kang Pisman. Ada 400 RW, misal tiap RW sekitar
100 kg, itu sudah bisa menambah pengolahan sebanyak 4 ton,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan, Kota
Bandung memiliki aturan penegakan hukum soal sampah. Sehingga masyarakat pun
harus peduli untuk pengelolaan sampah jangan sampai melanggar.
“Kita punya aturan hukum tentang
pengelolaan sampah. Penegakan hukum soal sampah ini akan kami terapkan bersama
Forkopimda, tujuannya untuk mencegah warga melanggar hukum tentang sampah,”
tegasnya.
Selain mengandalkan tim Gober dan
petugas sampah, Farhan pun berencana akan melibatkan relawan.
“Kita tidak hanya mengandalkan
personel Gober dan petugas sampah yang ada, tapi libatkan relawan,” ungkapnya.
“Dua pekan ke depan kita akan menerima
arus mudik ke Kota Bandung yang tinggi
Ditambah dengan kemungkinan tempat
hiburan itu menambah jumlah populasi yang sudah pasti menambah sampah,”
imbuhnya. (yan/red).