![]() |
Wali kota Bandung M.Farhan dan Nong Shengwen, perwakilan delegasi Kota Nanning memperlihatkan L.I.O yang sudah ditandatangani |
Kerja sama ini mencakup berbagai
bidang strategis, seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelligence),
pertanian, kedokteran, serta ekonomi hijau (green economy).
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan,
menyambut baik inisiatif ini dan menegaskan bahwa kerja sama akan menjadi
langkah penting dalam mempererat hubungan internasional Bandung.
Ia juga menyebut, kolaborasi ini
menjadi langkah penting bagi Bandung dalam mempercepat inovasi di berbagai
sektor strategis.
“Ini adalah kerja sama Sister City
ke-15 bagi Bandung, yang kita harapkan bisa membuka peluang di bidang
pengembangan teknologi AI, pertanian, kesehatan, serta konsep green economy.
Dalam green economy ini, kita juga akan melihat bagaimana teknologi pengolahan
sampah dapat dimanfaatkan secara lebih efisien,” ujarnya.
Selain AI, Kota Bandung dan Nanning
juga menjajaki kerja sama dalam sektor pertanian dan kesehatan. Teknologi
modern yang diterapkan di Nanning diharapkan dapat meningkatkan efisiensi
pertanian di Bandung serta mempercepat akses layanan kesehatan berbasis
teknologi.
Farhan menambahkan, kerja sama ini
membuka peluang untuk mengadopsi inovasi pertanian yang lebih efisien.
“Kita akan melihat bagaimana teknologi
pertanian yang dikembangkan di sana bisa diterapkan di Bandung. Begitu juga
dengan layanan kesehatan yang bisa lebih maju dengan teknologi,” jelasnya.
Kerja sama dalam bidang green economy menjadi salah satu perhatian utama. Farhan menyebut, ada potensi besar dalam pemanfaatan teknologi pengolahan sampah yang telah diterapkan di Nanning.
![]() |
Wali kota Bandung M.Farhan dan Nong Shengwen (Kota Nanning) |
Sebagai tindak lanjut dari kerja sama
ini, delegasi Kota Bandung dijadwalkan untuk melakukan kunjungan balasan ke
Nanning pada bulan September 2025.
“Pelaksanaannya masih harus kita lihat
lagi. Setiap ada undangan kunjungan ke luar negeri, tentu harus diperhitungkan
dengan matang,” tambah Farhan.
Dalam pertemuan ini, delegasi Nanning
menyoroti pentingnya kerja sama di bidang kecerdasan buatan. Kota Nanning telah
menjadi pusat pengembangan AI di Tiongkok dan siap berbagi pengalaman dengan
Bandung.
Pemerintah Nanning juga mengusulkan
pendirian pusat kerja sama AI antara Tiongkom dan negara-negara ASEAN, di mana
Bandung diharapkan menjadi bagian dari inisiatif tersebut.
“Kami melihat bahwa era AI telah tiba,
dan Tiongkok berada di garis depan dalam pengembangannya. Kami ingin berbagi
pengalaman dengan Bandung dan menjalin kolaborasi di berbagai sektor, termasuk
kesehatan dan ekonomi digital,” ungkap Nong Shengwen, perwakilan delegasi Kota
Nanning.
Kerja sama ini juga mencakup bidang
kedokteran. Dalam sektor kedokteran, pemanfaatan AI diharapkan dapat
meningkatkan akurasi diagnosis serta mempercepat akses layanan kesehatan bagi
masyarakat Bandung.
Selain itu, Kota Bandung dan Nanning
juga berkomitmen dalam pengembangan ekonomi hijau. Delegasi Nanning berbagi
pengalaman dalam pengolahan limbah, pengelolaan energi hijau, serta
pengembangan ruang terbuka hijau yang lebih luas.
Sebagai tindak lanjut dari kerja sama
ini, Wali Kota Bandung diundang untuk menghadiri KTT China-ASEAN di Nanning
pada bulan September mendatang. Pertemuan ini diharapkan dapat mempercepat
realisasi proyek kerja sama yang telah disepakati. (ray)