![]() |
UPT Pusat Pelayanan KEselamatan Terpadu (PSC) siap melayani 24 Jam |
Seperti tahun-tahun sebelumnya, PSC
119 tetap siaga 24 jam dalam menangani kondisi emergency, baik selama arus
mudik maupun arus balik Lebaran.
Plt. Kepala UPTD PSC 119 Dinas
Kesehatan Kota Bandung, Eka Anugrah, mengaku telah melakukan berbagai
persiapan. Salah satunya, menempatkan tenaga kesehatan dan unit ambulans di
beberapa titik strategis di Kota Bandung.
“Kami bergabung dan menyebar ke
beberapa posko untuk mendukung kelancaran mudik Lebaran 2025. Salah satunya,
PSC 119 bertanggung jawab penuh terhadap layanan kesehatan di Terminal
Leuwipanjang, termasuk dokter, perawat, dan ambulans. Selain itu, kami juga mendukung
Terminal Cicaheum dengan menyediakan unit ambulans, sementara tenaga
kesehatannya berkolaborasi dengan puskesmas,” ujar Eka.
Selain terminal, PSC 119 juga
menyiapkan layanan di Alun-alun Kota Bandung dengan dukungan tenaga kesehatan
dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Bandung dan dokter dari
puskesmas. Keunikan di posko Alun-alun adalah adanya layanan kesehatan
tradisional seperti akupunktur dan akupresur, yang diatur oleh Dinas Kesehatan
Kota Bandung.
Di Rest Area KM 147, PSC 119
menyiagakan tenaga kesehatan, ambulans, serta pengemudi ambulans dari H-7
hingga H+7 Idulfitri. Pelayanan di KM 147 ini mendapat dukungan dari Himpunan
Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (Hipgapbi) serta relawan 119 yang
aktif dalam menangani kondisi darurat.
Selain empat titik utama tersebut, PSC 119 juga berkoordinasi dengan pos kesehatan di Stasiun Bandung, Stasiun Kiaracondong, Dago Cikapayang, dan Bundaran Cibiru. Meskipun tidak terlibat langsung dalam operasionalnya, PSC 119 tetap siap memberikan respons cepat jika terjadi keadaan darurat di lokasi tersebut.
Tren
Peningkatan Kasus DaruratPSC siagakan mobil Ambulance selama Libur Lebaran
Eka Anugrah mengungkapkan, jumlah
panggilan darurat ke PSC 119 mengalami peningkatan signifikan sejak awal tahun.
Hingga 25 Maret 2025, telah tercatat 357 panggilan, dengan rata-rata lebih dari
10 panggilan per hari. Mayoritas kasus yang ditangani adalah kecelakaan lalu
lintas, serangan jantung, dan stroke.
“Kami sempat mengira jumlah panggilan
akan menurun selama bulan Ramadan, tetapi ternyata angka panggilan tetap
tinggi. Kasus kecelakaan lalu lintas menjadi yang paling dominan, terutama pada
tengah malam hingga dini hari,” jelas Eka.
Selain itu, PSC 119 juga menerima
laporan terkait kejadian tawuran, unjuk rasa, dan panggilan non-medis lainnya.
Meskipun demikian, tren positif terlihat dari meningkatnya kesadaran masyarakat
dalam menggunakan layanan PSC 119 untuk kondisi darurat yang sebenarnya.
Imbauan bagi Masyarakat Sebagai
langkah pencegahan, PSC 119 mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam
berkendara, mematuhi rambu lalu lintas, serta memastikan kondisi fisik yang
prima sebelum melakukan perjalanan jauh.
“Kami mengajak masyarakat untuk tidak
ragu menghubungi layanan darurat 119 jika menemukan korban kecelakaan atau
situasi darurat lainnya. Kami juga telah berkoordinasi dengan berbagai pihak,
termasuk Bandung Siaga 112, PMI, dan relawan lainnya untuk memastikan respons
cepat dalam penanganan kasus darurat,” tutur Eka.
Dengan kesiapan yang matang, PSC 119
Dinas Kesehatan Kota Bandung berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik
bagi masyarakat selama periode mudik Lebaran 2025, guna memastikan keamanan dan
kesehatan warga selama perjalanan mereka.(ras/red).