![]() |
Wali kota Bandung M.Farhan saat penyusunan RPJMD 2025-2030 |
Kegiatan yang dihadiri oleh berbagai
pemangku kepentingan ini menjadi wadah untuk merumuskan visi pembangunan Kota
Bandung lima tahun ke depan secara partisipatif.
Pada kesempatan tersebut, Wali Kota
Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan bahwa tantangan yang dihadapi Kota Bandung
tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah saja.
Dengan jumlah pegawai hanya sekitar
15.000 orang untuk melayani 2,6 juta jiwa penduduk, partisipasi aktif
masyarakat menjadi kunci dalam pembangunan kota.
"Kami harus melibatkan 100% warga
Bandung, bukan hanya mereka yang memilih kami. Kita harus bekerja sama
membangun kota yang lebih cerdas, inklusif, dan berdaya," ujar Farhan.
Dalam forum ini, Pemkot Bandung
menyoroti berbagai tantangan yang masih dihadapi kota, seperti permasalahan
sampah, kemacetan, banjir, reformasi birokrasi, pelayanan kesehatan, keamanan,
hingga ketimpangan sosial dan ekonomi.
Untuk mengatasinya, strategi utama
yang akan ditempuh adalah mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 6-6,5% per
tahun, menekan angka pengangguran, serta meningkatkan kesejahteraan warga
dengan redistribusi pendapatan yang lebih adil.
Sementara itu, Penjabat Sekretaris
Daerah Kota Bandung, Iskandar Zulkarnain menjelaskan, penyusunan RPJMD
2025-2030 dilakukan melalui tahapan yang sistematis dan berbasis pada
konsultasi publik.
Menurutnya, forum ini adalah wujud
transparansi dan akuntabilitas dalam perencanaan pembangunan daerah.
"Kami berharap seluruh pemangku
kepentingan berpartisipasi aktif, agar RPJMD yang disusun benar-benar
mencerminkan kebutuhan masyarakat Bandung," kata Zul.
Sedangkan Ketua DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi, turut menekankan pentingnya keberpihakan RPJMD pada masyarakat, khususnya dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas pemukiman.
Ia juga menyoroti perlunya penguatan
ekonomi kreatif, pemajuan kebudayaan, serta pemanfaatan teknologi informasi
dalam pelayanan publik.M.Farhan bersama peserta penyusunan RPJMD
"Pembangunan harus berorientasi
pada kesejahteraan masyarakat dan mencakup seluruh aspek kehidupan. Kita harus
memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil benar-benar berdampak positif
bagi warga Kota Bandung," ujar Asep.
Forum ini dihadiri juga oleh Wakil
Walikota Bandung, Erwin, dan berbagai pihak, termasuk akademisi, dunia usaha,
komunitas, serta media massa.
Hasil dari diskusi akan dirumuskan
dalam berita acara kesepakatan sebagai dasar penyempurnaan Rancangan Awal RPJMD
sebelum ditetapkan sebagai dokumen resmi perencanaan pembangunan Kota Bandung.
Melalui sinergi antara pemerintah dan
masyarakat, diharapkan Bandung dapat tumbuh menjadi kota yang lebih unggul,
terbuka, amanah, maju, dan agamis.
Sebagai informasi, anda juga dapat
menyaksikan Konsultasi Publik penyusunan Rancangan Awal RPJMD Kota Bandung
2025-2030 via siaran di kanal YouTube Bappelitbang Kota Bandung. (ray/red).