Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Perang Dagang Tarif AS-China, Pasar Investasi di Indonesia Tetap Menjanjikan Bagi Investor

Sabtu, 19 April 2025 | 05:26 WIB Last Updated 2025-04-20T23:06:27Z
Klik

Ilustrasi Fhoto- Investasi

EKONOMI, faktabandungraya.com
,-  Tidak perlu panik berlebihan, sektor perekonomian negara Indonesia diyakini masih berada di jalur yang semestinya atau on the track, meski saat ini gejolak ekonomi dan politik global sedang tidak menentu. Apalagi sejak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengumumkan penetapan tarif resiprokal kepada sejumlah negara, termasuk Indonesia sebesar 32 persen.


Meski saat ini pemberlakuan penetapan tarif respirokal ditunda selama 90 hari oleh Trump, pemerintah Indonesia rupanya bertekad menciptakan dan membuka peluang guna menangkap peluang investasi dampak perang dagang tarif AS.


Bahkan, Kementerian Investasi dan Hilirisasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM RI) sudah jauh-jauh hari menyiapkan sejumlah langkah strategis guna mendorong peningkatan investasi dan hilirisasi. Menciptakan iklim yang sehat dan kondusif bagi para investor yang menginvestasikan modalnya di Indonesia.


Terdapat sembilan program quick wins yang dilakukan BKPM untuk mendorong investasi dan mendukung hilirisasi. Program ini mencakup optimalisasi insentif fiskal seperti tax holiday, integrasi sistem digital antar-kementerian, dan pengembangan kawasan investasi strategis. Untuk mengetahui lebih luas informasi, peluang dan perkembangan investasi di Indonesia bisa langsung mengunjungi laman website resmi bkpmri.id.


Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM juga telah menyusun peta jalan hilirisasi untuk 28 komoditas strategis di delapan sektor utama. Antara lain, mineral, batu bara, minyak bumi, gas bumi, kelautan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan.


Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM menjadi focal-point untuk menghubungkan semua sektor investasi dari kementerian teknis. Sebagai penghubung utama antara bisnis dan pemerintah, kementerian bertanggung jawab untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif di Indonesia.


Geliat Investasi di Indonesia dari Sejumlah Sektor


Pemerintah Indonesia mencatat realisasi investasi Januari-Desember 2024 secara keseluruhan adalah sebesar Rp1.714,2 triliun, meningkat 20,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).


Berikut ini realisasi 5 besar Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tahun 2024 adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya (13,9 persen atau Rp238,4 triliun); transportasi, gudang dan telekomunikasi (11,1 persen atau Rp189,9 triliun); pertambangan (10,8 persen atau Rp184,7 triliun); sektor properti, khususnya subsektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran, telah menyumbangkan Rp122,9 triliun atau 7,2 persen, dan jasa lainnya (7 persen atau Rp120,8 triliun).


Investor Pasar Modal Meningkat Nyaris 300 Ribu


Per 30 Januari 2025, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai 15.161.166 SID, atau tumbuh sebanyak 289.527 SID dibandingkan bulan sebelumnya.


Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengatakan pertumbuhan itu mencerminkan optimisme terhadap pasar modal Indonesia, seiring dengan meningkatnya literasi keuangan dan partisipasi masyarakat dalam investasi.


"Hal tersebut menunjukkan minat masyarakat yang semakin besar terhadap kepemilikan saham sebagai instrumen investasi jangka panjang," jelas dia.


Capaian itu tidak lepas dari dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), self-regulatory organization (SRO) dan anak usaha, serta sinergi dan kolaborasi para pemangku kepentingan dalam melaksanakan program edukasi pasar modal.


"Pasar modal dapat berperan aktif dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia," katanya.


Meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat turun 9,19% dan menyentuh level 5.912,06. Padahal, sebelum libur Idul Fitri 2025, pada Kamis, 27 Maret 2025, IHSG ditutup menguat 0,59% ke level 6.510,62.


Penurunan yang terjadi pada hari pertama pasca libur Idul Fitri, membuat BEI mengambil langkah untuk melakukan trading halt atau penghentian sementara perdagangan.


Gejolak ini dipicu oleh kombinasi faktor eksternal seperti kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat terhadap sebagian besar negara di dunia termasuk Indonesia, serta depresiasi nilai tukar Rupiah yang sempat menyentuh angka psikologis Rp17.000 per dolar AS di pasar luar negeri.


Kepala Kantor Perwakilan BEI Jawa Barat Achmad Dirgantara menegaskan, di tengah kondisi pasar yang bergejolak ini, kunci utama bagi investor adalah tetap tenang dan tidak mengambil keputusan emosional.


“Perlu diingat, tujuan investasi di pasar modal adalah jangka panjang. Pasar saham memang naik-turun dan itu normal. Gejolak harian bukan alasan untuk mengubah tujuan investasi jangka panjang. Apalagi jika memang tujuan investasinya adalah untuk dana pensiun 10-20 tahun lagi, maka penurunan saat ini tidak akan berdampak signifikan dalam jangka panjang,” ungkapnya, Rabu (16/4/2025).


Ia mengingatkan investor jangan pernah mengambil keputusan spontan yang didasari oleh kepanikan di tengah gejolak harga saham. Panik adalah musuh terbesar investor.


Sebaliknya, pertimbangkan untuk menahan, mengevaluasi, atau bahkan menambah investasi. Memahami behavioral finance, yaitu studi tentang bagaimana psikologi memengaruhi keputusan keuangan, menjadi krusial dan dapat membantu investor mengembangkan strategi investasi yang lebih baik.


Investasi Potensial di Sektor Pariwisata 


UN Tourism menerbitkan Indonesia Tourism Investment Guideline, sebuah buku panduan khusus bagi para investor untuk investasi di sektor pariwisata.


Buku panduan ini berisi penjelasan mengenai alasan para investor perlu berinvestasi dalam sektor pariwisata di Indonesia. Panduan ini dapat diakses melalui laman resmi UNWTO (The United Nations World Tourism Organization).


Dalam panduannya, UN Tourism juga mencatat secara lengkap destinasi wisata yang dianggap menjadi sorotan bagi Indonesia meliputi Borobudur, Toba Caldera Resort, Parapuar Labuan Bajo, Tanjung Lesung, Tanjung Kelayang, Morotai, Kura-Kura Bali, Mandalika, Likupang, dan Lido. 


Nantinya, panduan yang disusun oleh UN Tourism bisa dijadikan sebagai dokumen promosi kepada calon-calon investor di bidang pariwisata.


Buku panduan investasi pariwisata untuk Indonesia atau Indonesia Tourism Investment Guideline oleh Organisasi Pariwisata Dunia, UN Tourism secara resmi diluncurkan pada Rabu (16/4/2025) di Hotel Mulia Senayan, Jakarta Pusat.


Panduan tersebut diluncurkan dalam agenda tahunan UN Tourism Commision for East Asia and the Pacific & UN Tourism Commision for South Asia (CAP-CSA) ke-37.


"Kami membuat metode untuk membantu para investor untuk menemukan proyek dan tentu saja menemukan fakta-fakta penting yang dapat membantu mereka untuk membuat uji tuntas dan sebagai pedoman yang baik," kata Executive Director UN Tourism, Natalia Bayona dalam paparannya, Rabu (16/4/2025).


Menurutnya, Indonesia memiliki 10 destinasi super priotitas dan serta zona ekonomi khusus yang bisa dikembangkan dan berpotensi untuk peluang bisnis.


"Karena dengan hadirnya turis dan zona ekonomi khusus mereka dapat mengembangkan manufaktur di antara turis, pelayanan, teknologi, dan juga hotel-hotel," jelasnya.

×
Berita Terbaru Update