![]() |
Wali kota Bandung M. Farhan saat meresmikan Satgas Anti Premanisme Kec.Astanaanyar |
Dalam arahannya, Farhan menegaskan,
premanisme adalah musuh bersama yang harus diberantas melalui kolaborasi lintas
sektor.
“Premanisme bukan soal organisasi,
bukan soal kelompok tertentu. Premanisme adalah perilaku intimidasi, ancaman,
pemaksaan demi keuntungan pribadi. Itu bisa dilakukan siapa saja. Maka kita
tidak boleh ragu untuk menindak,” tegas Farhan.
Farhan menambahkan, pembentukan Satgas
ini merupakan bentuk respons atas keprihatinan Gubernur Jawa Barat yang
menyebut premanisme sebagai salah satu musuh utama pembangunan di daerah.
“Satgas ini hadir bukan untuk
mendiskreditkan siapa pun, tapi untuk menegakkan ketertiban dan perlindungan
warga. Ini bukan tindakan represif, tapi edukatif, agar warga Bandung hidup
lebih tertib, lebih manusiawi,” ujarnya.
Ia juga menyinggung persoalan PKL yang kerap menjadi sorotan. Farhan tidak melarang warganya berdagang, tetapi menekankan pentingnya ketaatan terhadap aturan.
“Sing demi Allah, abi moal ngalarang
milari nafkah. Tapi kudu ngikuti aturan. Kota ieu lain milik pemerintah, TNI
atau Polri tapi milik sadayana warga Kota Bandung. Maka urang atur
bareng-bareng,” ucapnya dengan penuh semangat.Forkopimcam dan tokoh masyarakat Astanaanyar hadiri peresmian Satgas Anti Premanisme Kec Astanaanyar
Farhan mengapresiasi langkah Kecamatan
Astanaanyar yang telah memulai program "Kamis dan Jumat Bebas PKL"
sebagai bagian dari pengendalian aktivitas di ruang publik. Ia berharap
konsistensi program ini menjadi contoh bagi kecamatan lain di Bandung.
Farhan juga menyoroti area pemakaman
dan pasar yang rawan praktek premanisme. PD Pasar akan dilibatkan dalam satgas
karena lokasi pasar sering menjadi tempat terjadinya pungli dan intimidasi
terselubung.
“Saya akan cek langsung kecamatan mana
lagi yang sudah siap. Setiap minggu kita luncurkan satgas berikutnya. Tujuannya
satu: menjadikan Bandung kota yang aman, tertib, dan menyenangkan,” tutupr
Farhan.
Pembentukan Satgas Anti Premanisme ini
melibatkan unsur TNI, Polri, ASN, serta kepala UPT wilayah seperti pemakaman,
terminal, dan pasar. Kegiatan ini menjadi langkah awal menuju Bandung yang
lebih tertib dan beradab. (ziz/red).