![]() |
Anggota Komisi IV DPRD Jabar H. Zulkifly Chaniago, BE (Foto:ist). |
Menurut Sekda Jabar Herman Suyatman, anggaran
hasil diefisiensi tersebut akan direalokasikan untuk mendukung sektor-sektor
prioritas demi peningkatan kesejahteraan masyarakat Jabar.
Adapun alokasinya mencakup pembangunan
infrastruktur sebesar Rp3,6 triliun, pendidikan Rp1,3 triliun, serta kesehatan
sebesar Rp122,9 miliar. Selain itu,
sebesar Rp46,1 miliar dialokasikan untuk cadangan pangan dan Rp35,5 miliar
untuk program-program yang mendukung penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan
ekonomi.
Pengalokasian anggaran sebesar Rp.3,6
Triliun yang peruntukan pembangunan
infrastruktur tersebut, untuk infrastruktur jalan, irigasi, drainase termasuk juga penambahan rambu-rambu dan marka jalan.
Anggota Komisi IV DPRD Jabar
mengapresiasi Pemprov Jabar rencana penambahan alokasi anggaran hasil efisiensi
APBD Jabar 2025 untuk sector Infrastruktur
sebesar Rp.3,6 triliun.
“ Ya, mengapresiasi pak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi akan
mengalokasi anggaran hasil efisiensi ABPD Jabar 2025, akan diperuntukan untuk sector
infrastruktur sebesar Rp.3,6 triliun”, kata Zulkifly Chaniago dari frkasi
Demokrat Jabar ini, Sabtu (19/4/2025).
Dengan adanya penambahan anggaran infrastruktur
sebesar Rp.3,6 triliun tentunya sangat sejalan dengan target pak Gubernur Dedi
Mulyadi , bahwa jalan-jalan di wilayah Jabar akan mulus semua pada akhir tahun
2027.
Kita di DPRD Jabar tentunya sangat
mendukung dan menjadi harapan bersama, untuk menjadikan jalan-jalan di seluruh wilayah
Jawa Barat dalam kondisi mantap dan mulus. Karena dengan kondisi jalan yang baik
tentunya sangat mendukung aktivitas perekonomian dan mobilitas masyarakat dan
barang, ujarnya.
Lebih lanjut anggota DPRD Jabar dari
dapil Sumedang-Majelangka-Subang (SMS) mengakui bahwa masih cukup banyak ruas
jalan yang rusak atau kurang mantap, termasuk juga jalan provinsi yang ada di
kabupaten/kota di Jabar. Hal ini, tentunya tidak terlepas dari anggaran yang terbatas untuk
sector infrastruktur.
“ Bayangkan saja dari APBD Jabar
sebesar Rp.30 triliunan, alokasi anggaran untuk sector infrastruktur dialokasikan
hanya sebesar Rp.1 triliunan. Dengan demikian, agar kondisi jalan yang rusak
tidak semakin parah, terpaksa dilakukan melalui program pemeliharaan rutin
bukan pembangunan”, ujarnya.
Ia-pun menambahkan bahwa pemeliharaan
rutin sangat penting untuk mencegah kerusakan yang lebih parah dan
meminimalisasi biaya perbaikan di masa depan. Menurutnya, jika pemeliharaan
diabaikan, beban anggaran di kemudian hari justru akan semakin besar.
Untuk itu, kedepan, DPRD Jabar mendorong
pemprov Jabar agar dapat meningkatkan
pengalokasian anggaran untuk sector infrastruktur, sehingga target Gubernur Jabar pada tahun 2027 jalan-jalan di jabar dalam kondisi mantap dan mulus benar-benar
dapat terwujud, tandasnya. (Adip/Syaf/sein).